Polsek Samarinda Seberang Masih Tangani Kasus Remaja Putri di Bully dengan Dikeroyok
Kapolsek Samarinda Seberang AKP A Baihaki.-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kepolisian Sektor (Polsek) Samarinda Seberang tengah menangani kasus perundungan anak di bawah umur, yang terjadi di kawasan Folder Perumahan Haji Saleh, Kelurahan Tani Aman, Jumat (2/5/2025) lalu.
Kasus ini menimpa seorang remaja perempuan berusia 12 tahun. Kapolsek Samarinda Seberang AKP A Baihaki di Samarinda, Minggu, mengungkapkan informasi terkait kejadian tersebut diterima sekira pukul 14.30 Wita pada hari kejadian.
"Setengah jam kemudian, kami langsung memerintahkan Unit Reskrim Polsek Samarinda Seberang untuk mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ujarnya, dikutip Antara, Minggu (4/5/2025).
Lebih lanjut, AKP Baihaki menyatakan bahwa seluruh individu yang terekam dalam video pengeroyokan telah diamankan.
BACA JUGA:Musdaprov SMSI Kaltim, Ketua SMSI Samarinda: Saya Pilih Calon Ketua yang Sefrekuensi
BACA JUGA:Buruh Alih Daya di Samarinda Hadapi Masalah Keterlambatan Gaji dan Pinjol
Saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan. Korban juga telah mendapatkan pemeriksaan medis di rumah sakit dan kini telah kembali ke rumah.
"Jumlah yang kita mintai keterangan saat ini ada sembilan orang. Status mereka masih sebagai saksi dan kami masih mendalami peran masing-masing dalam kejadian tersebut," jelasnya.
Pihaknya juga tengah mengidentifikasi pelaku utama, mengingat tidak semua orang dalam video terlihat melakukan pemukulan atau penendangan. Mengenai motif, AKP Baihaki menyampaikan adanya dua dugaan awal.
"Informasi awal menyebutkan adanya perselisihan di media sosial, saling mengejek yang menyebabkan ketersinggungan. Bahkan, korban diduga dijemput di rumahnya dan dibawa ke TKP," katanya.
Motif kedua yang sedang didalami adalah dugaan korban merebut pacar salah satu pelaku.
BACA JUGA:Raih Kinerja Tinggi, Pemkot Samarinda Masuk 7 Besar Kota Terbaik Se-Indonesia
Baihaki menekankan bahwa baik korban maupun terduga pelaku masih di bawah umur, sehingga penanganan kasus ini memerlukan kehati-hatian.
Pihaknya saat ini fokus pada pendalaman peran masing-masing individu yang ada dalam video. Sementara itu, ayah korban bernama Junaidi (43) menceritakan kronologis kejadian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: antarakaltim
