Jumlah Hewan Kurban Masih Kurang, Distribusi Terhambat COVID-19

Jumlah Hewan Kurban Masih Kurang, Distribusi Terhambat COVID-19

BALIKPAPAN, DiswayKaltim.com - Jumlah hewan kurban menjelang Iduladha belum mencukupi kebutuhan Kota Minyak.

Kepala Dinas Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan Heria Prisni mengatakan, data jumlah sapi dari petani lokal yakni 1.300 ekor.

Sedangkan sapi dari luar daerah yang baru terdata sekitar 260 ekor. Hewan kurban tersebut belum sampai di Balikpapan. "Jadwalnya nanti datang tanggal 7 (hari ini). Tadi yang minta rekomendasi kita baru 160," ujarnya, saat ditemui di balai kota, Senin (6/7).

Biasanya, kata Heria, sebulan sebelum hari H, sudah banyak hewan kurban yang berdatangan dari daerah lain. Semisal dari Sulawesi dan Surabaya. Namun tahun ini distribusi hewan kurban sedikit terlambat. "Faktor COVID-19 juga yang mungkin memengaruhi masuknya pedagang, atau pihak logistik agak susah karena harus swab," sebutnya.

Namun ia mengaku masih akan melihat perkembangan dua pekan ke depan. Sebab setiap tahunnya jumlah hewan kurban yang masuk ke Balikpapan berjumlah ribuan.

Tahun lalu, pihaknya mencatat ada sekitar tiga ribu hewan kurban. "Kalau kambing sekitar seribu lima ratus," ungkapnya.

Menurutnya, ada kemungkinan pedagang hewan kurban dari luar daerah melihat kondisi perekonomian warga di Balikpapan. Sehingga juga berpengaruh pada jumlah pengiriman.

Dari 1.300 sapi lokal yang ada di Balikpapan. Heria mengaku belum mendapat laporan berapa banyak yang sudah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan. Sebab pihaknya baru bergerak sejak awal Juli. "Ini sudah enam hari petugas kita di lapangan tapi belum dapat laporannya," katanya.

Sedangkan untuk keamanan kesehatan hewan kurban yang dari luar daerah, Heria menyebut sudah dipastikan bebas dari penyakit. Sebab di tempat asalnya harus sudah lebih dulu dikarantina.

Ia juga membantah mengenai perlunya sapi diuji swab melalui alat PCR. "Itu tidak benar. Yang benar pedagang atau supir yang datang kesini yang di swab," imbuhnya.

Sedangkan untuk izin penempatan hewan kurban dan berdagang, semua dilakukan di tiap-tiap kelurahan. "Jadi rekomendasi atau izinnya dari pihak setempat. Kita hanya memastikan kesehatan hewan. Termasuk hewan sebelum dipotong yang ada di Rumah Pemotongan Hewan (RBH) kita cek dulu," jelasnya.

Terpantau, beberapa pedagang sapi yang mulai ramai menyebut jika harga sapi kurban bervariasi. "Mulai dari 17 juta sampai 22 juta," ujar Dedi, pengelola peternak sapi di kawasan Kampung Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: