Waspada Gelombang Kedua COVID-19 di Balikpapan

Waspada Gelombang Kedua COVID-19 di Balikpapan

Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud saat konferensi pers. (Ryan/Disway)

Balikpapan, diswaykaltim.com - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty mewanti-wanti warga. Untuk meningkatkan kewaspadaan penularan COVID-19.

Pasalnya ada indikator yang mengarah pada puncak gelombang kedua. "Ada prediksi, puncaknya Juli," katanya, Selasa (23/6).

Ini dibuktikan dari peningkatan grafik yang cukup signifikan sepekan belakangan. Rata-rata ada penambahan delapan sampai sembilan kasus positif baru setiap hari. Hingga dua rumah sakit rujukan yakni Rumah Sakit dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) dan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) disebut kehabisan ruang isolasi. "Di Kanujoso bisa menambah maksimal 80 ruang. Sekarang ada 60 pasien," ujarnya, Selasa (23/6).

Ia menyebut rumah sakit lainnya masih bisa menampung pasien. Seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman Balikpapan masih kosong. Begitu pula RS Bhayangkara dan Siloam. "Masih ada alternatif rumah sakit lain," ungkapnya.

Kemungkinan kedua, yakni bertambahnya fasilitas pemeriksaan dengan PCR. Yang memudahkan dan mempercepat penetapan diagnosa. "Sejak awal kami sudah tahu risikonya," kata dia.

Dengan penambahan PCR di RSPB, maka dia memperkirakan lebih cepat menangani dan mendeteksi pasien. "Ini lebih baik. Dari pada kita tidak tahu musuh kita ada di mana," ungkapnya.

Dia menyampaikan, hasil rapid test massal di 27 puskesmas, sejak Sabtu (20/6) belum maksimal. Sebab masih banyak warga yang belum ikut. Bahkan dia membuka kembali kesempatan itu sampai Senin (22/6). "Ada yang reaktif 30 orang. Nanti kami tindaklanjuti dengan alat lain," ungkapnya.

Dia mengaku belum bisa menyampaikan jumlah keseluruhan yang berpartisipasi. Sebab masih dihitung.

Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengimbau masyarakat lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Serta menjalankan protokol kesehatan. "Kalau terus meningkat, dampaknya menyeluruh. Sampai pada aspek sosial dan ekonomi," imbuhnya. (ryn/hdd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: