Ahmad Basir: Incumbent atau Newcomer Sama Saja
Ahmad Basir digadang-gadang akan meramaikan Pilwali Balikpapan. Kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini dinilai menjadi kandidat potensial yang akan mendapatkan dukungan publik. Bermodal latar belakang pengusaha dengan segudang jaringan. Ia dinilai akan mendapatkan rekomendasi sebagai salah satu calon wali kota atau wakil walikota yang akan mengikuti kontestasi Pilwali Balikpapan. Berikut perbincangannya dengan Pemimpin Redaksi Disway Kaltim Devi Alamsyah di program Good Time.
SAAT PILIHAN CEPAT TADI, PAK BASIR PILIH PENGUSAHA KETIMBANG POLITISI. KENAPA MEMILIH PENGUSAHA?
Karena sekarang ini sudah jelas. Sekarang kan kita pengusaha. Karena seorang pengusaha itu harus mampu bepikir dinamis. Termasuk politik. Seorang politisi belum tentu berpikir layaknya pengusaha. Tapi seorang pengusaha harus mampu berpolitik juga. Karena salah satu dasar kita untuk bisa jadi politisi itu kemampuan personal. Dalam hal aktivitas politik. Kenapa saya berpikir demikian? Karena memang background dan dasar saya itu pengusaha.
APA SEBETULNYA YANG ANDA CARI DALAM POLITIK?
Sesungguhnya itu tergantung tujuan utama dari berpolitik dan berusaha. Saya melihatnya, semua usaha atau apa saja yang menjadi niatan yang baik, pasti ending-nya itu akan baik. Politisi ataupun pengusaha, menurut saya, itu sama. Tinggal dasar berangkatnya. Pengusaha juga ingin mengabdi. Pengabdian dalam lingkup minimal bisa bermanfaat untuk karyawan dan sekitarnya. Politisi juga ingin mengabdi melalui jalur politik. Kita lihat anggota dewan, pasti menggunakan jalur politik. Kepala daerah dan wakil kepala daerah, itu semua bagaimana bisa mengabdikan dirinya untuk orang banyak. Semuanya demi pengabdian. Sehingga pengabdian tidak dibatasi oleh dimensi waktu atau apa yang menjadi latar belakang kita. Bisa pengusaha, politisi, atau bisa yang lain. Karena semuanya pasti ada dasarnya. Pasti niatnya untuk lebih baik.
Lihat Video Terkait:
- Pilih Wakil Tebak Calon Wali Kotanya
- Ini Anggaran Ahmad Basir Dalam Mengikuti Kontestasi Pilkada Balikpapan
ANDA SERING BERJALAN DENGAN WALI KOTA BALIKPAPAN RIZAL EFFENDI. APAKAH TERPENGARUH DARI BELIAU SEHINGGA MAU JADI WALI KOTA?
Sebenarnya tidak juga. Mungkin teman-teman, sahabat-sahabat, dan orang-orang terdekat saya yang tahu perjalanan kehidupan saya di Balikpapan. Saya tinggal di Balikpapan sejak tahun 2000. Dan saya tidak pernah menargetkan bahwa saya akan jadi politikus, wali kota, atau wakil walikota di Balikpapan.
Justru niat saya cuma satu. Bagaimana saya bisa berbuat yang terbaik untuk orang banyak. Cuma dasar awalnya saya memang pengusaha. Itu bagaimana dari proses kehidupan saya ke depan. Karena tidak akan ada orang yang tahu seperti apa kita di masa depan. Tinggal yang perlu kita lakukan bagaimana proses yang kita lalui itu sesuatu yang baik. Jadi saya bersama wali kota atau dengan siapa saja, bukan berarti ketularan.
TETAPI APAKAH ADA DORONGAN DARI PAK RIZAL?
Sebenarnya baru-baru ini ada beberapa tokoh masyarakat yang meminta saya bergabung di partai politik. Bahkan terakhir kemarin, diminta menjadi salah satu calon. Paling tidak bisa jadi calon anggota DPRD.
Tetapi saya belum berpikir ke arah sana. Kalau saja kemarin saya berpikir ke depan saya akan jadi politisi di Balikpapan, berarti kan saya sudah menyiapkannya dari awal.
Jadi saya bersama beliau (Rizal, red.) normatif saja. Jalan seperti biasa saja. Saya anggap beliau sebagai seorang pemimpin. Wali kota Balikpapan. Dengan segala kekurangan dan kelebihan beliau, saya menganggap beliau sebagai panutan. Saya termasuk orang yang bersyukur karena diberikan kesempatan untuk bersama beliau. Dan saya yakin sama dengan warga yang lain.
BERAPA LAMA SUDAH BERKENALAN DENGAN PARA TOKOH DAN PEJABAT DI BALIKPAPAN?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: