Pasar Segiri Adalah Kunci Penanganan Banjir di Samarinda

Pasar Segiri Adalah Kunci Penanganan Banjir di Samarinda

Dari pendataan, rumah warga yang harus direlokasi di sepanjang segmen tersebut, ada sekitar 3.000 rumah. Namun langkah pertama menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah terlebih dahulu fokus merelokasi di kawasan Pasar Segiri.

Pemerintah sejauh ini belum maksimal menangani bottle neck aliran air di Pasar Segiri karena kendala sosial. Di segmen tersebut, lanjut Eko, ada 600 KK yang perlu direlokasi. Bila kawasan tersebut telah dilakukan relokasi dan normalisasi, maka akan mengurangi banjir di Kota Tepian hingga diangka 40-50 persen.

"Kuncinya sungai karang mumus harus di normalisasi ditambah harus diberi tanggul. Kalau di tanggul limpahan sungai karang mumus akan aman. Air dengan mudah mengalir tanpa ada gangguan," lanjutnya.

Eko menambahkan bahwa penanggulan seluruh badan SKM adalah solusi dari banjir tahunan. Jika sungai telah ditanggul, dia memastikan, tidak ada lagi banjir yang disebabkan luapan Karang Mumus. Yang tersisa hanya banjir lokal karena air hujan.

Parameter banjir ada empat kategori. Yaitu, tinggi genangan, durasi genangan, luas genangan dan keberulangan genangan. Masing-masing kategori memiliki fluktuasi kejadian, dengan masing-masing besaran dampaknya.

Permasalahan belum diberlakukannya relokasi di pemukiman Pasar Segiri, menyebabkan banjir di Samarinda kini dalam dua kategori luasan dan keberulangan genangan.

"Kalau permasalahan ini tidak segera diselesaikan, banjir akan terus berulang. Jadi pengaruhnya sangat besar sekali bila kawasan pasar segiri segera dinormalisasi," tandasnya. (m5/eny/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: