Tak Seindah Jatuh Cinta
Iwan bergegas mempersiapkan motornya. Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 17.00 Wita. Minggu sore ini ia janjian dengan Wiwin, kawannya dulu saat sekolah. Untuk buka puasa bersama. Kebetulan Iwan sejak dulu memang menaruh hati dengan Wiwin. Tapi dulu tak berbalas. Sekarang kesempatan itu datang lagi. Apalagi momennya pas. Di bulan penuh berkah. Iwan segera menarik gas motor classic-nya. Sore itu cuaca sangat cerah. Secerah hati dan pikiran Iwan. Tampilannya trendi. Dengan jaket kulit dan celana jins. Ditambah kaca mata hitam dan rambut gundulnya. Iwan terlihat seperti Vin Diesel di Film XXX yang terkenal itu. Sampai susah membedakan yang mana Iwan, yang mana Vin Diesel. Hehehe.. Tak lama kemudian Iwan telah sampai di rumah Wiwin. Dengan penuh percaya diri Iwan turun dari motornya. Lagaknya semakin mirip dengan Vin Diesel. Jalannya tegak dengan dada sedikit membusung. "Loh tak pakai helm, Wan?" sambut Wiwin bertanya. "Tak usah. Aman saja. Bulan puasa. Jarang ada polisi razia," jawab Iwan, tenang. "Bukan masalah razia, Wan. Tapi bahayanya itu," jawab Wiwin. "Terus bagaimana? Masa aku balik lagi?" kata Iwan. "Iya sudah, pakai helm yang ada saja dulu," kata Wiwin bergegas mengambil helm ke dalam rumah. Iwan menunggu sambil memandang kagum dirinya di depan kaca jendela rumah Wiwin. "Ini helmnya," ujar Wiwin sambil menyerahkan helm. Iwan segera memakai helm tersebut. "Jatuh di aspal itu tak seindah jatuh cinta loh, Wan" ujar Wiwin tersenyum. Iwan tersipu malu. "Kode keras nih," gumam Iwan dalam hati. Tak lama kemudian, mereka berangkat ke lokasi berbuka puasa. Jalanan terlihat padat oleh kendaraan. Maklum saja. Jelang berbuka. Jam di mana sebagian warga memanfaatkan waktu liburnya. Dengan ngabuburit alias mengisi waktu jelang buka puasa. Iwan memacu motornya dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba. Bruukk.. Ada motor terjatuh di sebelah Iwan. Akibat rem mendadak. Menghindari mobil di depannya yang berhenti mendadak. Terlihat pengendara dan yang dibonceng tertindih motor. Masih remaja. Iwan menepikan motornya dan segera membantu. Meninggalkan Wiwin di motor sendirian. Beberapa warga juga terlihat datang membantu. Motor beserta dua pengendaranya yang jatuh tadi segera dibawa ke pinggir jalan. Iwan ikut ke pinggir sambil melihat kondisi pengendara yang jatuh tadi. Terlihat tidak ada luka parah. Ada memar dan benjol di kepalanya. Agak besar seperti bakpao. Rupanya tidak pakai helm. Sementara rekannya yang dibonceng tidak mengalami luka. Kepalanya juga tidak benjol karena tertolong helm. Iwan bergegas kembali ke motornya. "Orangnya tak apa-apa, Wan?" tanya Wiwin. "Tak apa-apa. Tapi kepalanya benjol segede bakpao. Tak pakai helm," ujar Iwan. "Tuh Wan. Makanya pakai helm. Jatuh di aspal itu tak seindah jatuh cinta," kata Wiwin tertawa. Iwan ikut tertawa mendengar perkataan Wiwin. Mereka segera berlalu. Sementara orang-orang juga sudah meninggalkan pengendara yang jatuh tadi. Yang juga bersiap-siap pergi bersama rekan yang diboncengnya tadi. Sambil memijat-mijat kepalanya yang benjol seperti bakpao. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di jalan. Berhati-hati dengan mematuhi semua aturan yang berlaku bisa menjaga kita dari hal-hal yang tidak diinginkan saat di jalan raya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: