Bisa Jadi Pelatih Kepala di Liga 2, Amiruddin Pilih Setia di Borneo FC

Bisa Jadi Pelatih Kepala di Liga 2, Amiruddin Pilih Setia di Borneo FC

Amiruddin memberi intruksi pada tim saat persiapan Januari lalu di Stadion Aji Imbut. (Dian Adi/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com- Di tengah pandemi COVID-19 dan berhentinya kompetisi Liga 1 2020. Asisten pelatih Borneo FC Samarinda, Ahmad Amiruddin mendapatkan kabar baik. Sabtu 2 Mei lalu, sertifikat lisensi pelatih AFC B diterima Amir. Rasa bangga dan bahagia tak ditampik olehnya setelah kini ia resmi naik kelas dari sebelumnya AFC C. "Kursusnya dimulai Juni 2019. Ada dua modul. Pertama di Juni selama dua minggu. Lalu Agustus dua minggu lagi. Berlangsung di Jogja," kata Amir, Kamis (7/5/2020) dari Makassar melalui saluran telepon pada Disway Kaltim. Kini, dengan mengantungi lisensi AFC B, Amiruddin sudah bisa menjadi pelatih kepala untuk kompetisi Liga 2. Namun meski punya peluang untuk meningkatkan karir kepelatihannya, Amir belum berencana meninggalkan klubnya saat ini. "Saya pribadi akan memilih setia untuk Borneo FC. Karena saya dapat lisensi ini pun berkat Borneo. Dan saya merasa sangat nyaman di klub. Sehingga belum ada alasan untuk hengkang," katanya menjelaskan. Amir merapat ke Borneo saat masih memegang lisensi AFC D. Lalu klub membiayainya untuk mengambil lisensi C. Dan terbaru lisensi B. Yang kesemuanya didukung dan dibiayai oleh Borneo FC Samarinda. Meningkatnya lisensi yang diperoleh Amir diikuti pula oleh keterampilan yang dia peroleh. Lantaran selama kursus kepelatihan untuk mengambil lisensi B. Amir mengaku mendapat banyak pelajaran yang bisa diaplikasikan di Borneo FC. Tentu menyelaraskan dengan metode yang diterapkan Edson Tavares selaku pelatih kepala. "Sangat banyak ilmu yang saya dapatkan. Tapi poin paling pentingnya ada tiga. Yakni transisi, defending, dan attacking. Sama satu lagi filanesia atau filosofi sepak bola Indonesia," lanjutnya. Soal filanesia ini, peserta kursus tak diharuskan langsung mengaplikasikan di klub masing-masing. Hanya sebatas ilmu yang harus dimiliki pelatih asli Indonesia agar cara bermain sepak bola khas negeri ini tak luntur oleh gempuran metode dari pelatih asing. "Boleh dipakai boleh tidak. Tapi harus tahu dulu sepak bola khas kita seperti apa," kata Amir "Ke depan, jika ada kursus untuk lisensi A. Borneo FC mendorong saya untuk mengikutinya lagi," tutupnya sembari mengucapkan terima kasih besar pada manajemen Borneo FC. (ava/fdl)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: