Tak Dapat Perlindungan, Masyarakat Pribumi Rentan Tertular Virus Corona

Tak Dapat Perlindungan, Masyarakat Pribumi Rentan Tertular Virus Corona

Para perempuan pribumi Brasil memprotes kebijakan Presiden Jair Bolsonaro. Mereka mengecam kebijakan pemerintah yang menggunakan hutan Amazon untuk pertambangan dan agribisnis. (Istimewa) Brasilia, Diswaykaltim.com - Pemimpin masyarakat pribumi Brasil meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyiapkan dana darurat. Untuk membantu melindungi komunitas mereka. Dari ancaman wabah COVID-19. “Ini benar-benar kasus darurat. Masyarakat pribumi rentan dan tidak mempunyai perlindungan,” kata Joenia Wapichana, perempuan pribumi pertama yang terpilih untuk Kongres Brasil, Senin (4/5). Sejauh ini terdapat sebanyak 18 orang dari masyarakat pribumi Brasil yang meninggal dunia. Akibat terjangkit virus corona. Sementara pemerintah Brasil menyatakan, angkanya hanya enam kasus kematian. Organisasi masyarakat pribumi telah mengirimkan surat kepada pimpinan WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Mereka memohon bantuan penyediaan alat pelindung diri. Yang saat ini tidak tersedia. Untuk para tenaga medis di wilayah adat. Permohonan itu menyusul surat terbuka untuk Presiden Jair Bolsonaro. Yang disampaikan sejumlah pesohor, musisi, dan aktor internasional pada Minggu (3/5). Surat itu berisi seruan. Agar ia melindungi komunitas pribumi Brasil. Seniman Ai Weiwei dan David Hockney, musisi Sting dan Paul McCartney, aktor Glenn Close dan Sylvester Stallone, serta pembawa acara Oprah Winfrey, adalah beberapa di antara pesohor. Yang menandatangani surat tersebut. Dalam surat disebutkan “ancaman luar biasa” yang harus dihadapi masyarakat pribumi Brasil. Diperparah dengan invasi lahan yang dilindungi suku adat oleh penambang, penebang pohon, dan peternak ilegal. “Aktivitas terlarang itu telah meningkat beberapa pekan terakhir. Karena otoritas Brasil yang bertanggung jawab melindungi lahan itu tidak bisa bergerak akibat pandemi,” demikian tertulis dalam surat tersebut. Wapichana menyebut, Bolsonaro tidak menyertakan masyarakat pribumi dalam rencana nasional penanggulangan wabah COVID-19. Menteri kesehatan baru, Nelson Teich, membantah hal itu. Ia menyebut, perlindungan bagi pribumi adalah satu prioritas. Badan pemerintah untuk urusan masyarakat pribumi, FUNAI, juga telah menghentikan misionaris Nasrani untuk menyebar ajaran agama kepada penduduk pribumi terisolasi. Demi menghindari penularan corona. Banyak warga pribumi Brasil yang jumlahnya sekitar 850.000 orang tinggal di wilayah terpencil di Amazon. Dengan akses layanan kesehatan yang minimal. Bahkan tidak ada sama sekali. (ant/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: