Realistis, Pemkot Balikpapan Belum Berlakukan PSBB
Suasana penyekatan lalu lintas di salah satu jalan di Kota Minyak. (ilustrasi/dok) -- Balikpapan, diswaykaltim – Pemkot Balikpapan masih mempertimbangkan dengan matang. Konsekuensi jika PSBB diberlakukan. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pemkot menunggu hasil beberapa pertimbangan. Terkait teknis operasional PSBB. Seperti jumlah pemenuhan kebutuhan jaring pengaman sosial, kesiapan, dan jumlah aparat. Yang nantinya bertugas mengamankan PSBB. Serta beberapa hal lain. Terkait aspek sosial. "Butuh banyak petugas," ujarnya, Jumat (1/5). Jika jumlah petugas meningkat, biaya juga bertambah. Ia mencontohkan. Beberapa daerah yang menetapkan PSBB. Ternyata membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Menurutnya, untuk memenuhi bansos 30 persen kepala keluarga (KK) saja sulit. Apalagi jika PSBB ditetapkan. Pasti pengaruhnya sangat besar. Bagi kelangsungan hidup perusahaan-perusahaan. Kemudian berimbas kepada warga. Meski pemerintah pusat menjanjikan stimulus. Dengan jumlah besar. Bagi perusahaan yang mempertahankan karyawan. Namun hal tersebut tidak menjamin, perusahaan bisa bertahan. Di tengah gempuran dampak ekonomi pandemi. Rizal kesulitan. Jika penerapan PSBB, berdampak pada lonjakan penerima bantuan. Ia khawatir. Anggaran yang ditetapkan. Untuk penanganan COVID-19. Tidak dapat meng-cover jumlah lonjakan tersebut. Saat ini saja, sudah ada 69 ribu KK. Yang terdata dan siap menerima uluran tangan pemkot. Melalui jaring pengaman sosial tahap kedua. "Jangan sampai ada warga kita yang meninggal kelaparan," lirihnya. Aspek sosial lainnya juga masih membayangi. Keputusan itu mudah goyah. Jika melihat fakta lapangan. Bahwa banyak warga. Yang belum bisa disiplin. Selama pengetatan sosial. (ryn/hdd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: