Pemerintah Tempel Stiker di Rumah Warga yang Masuk Klaster Gowa

Pemerintah Tempel Stiker di Rumah Warga yang Masuk Klaster Gowa

Wakil Bupati PPU Hamdan Pongrewa saat melakukan sosialisasi dan penempelan stiker pada salah satu rumah warga di Kecamatan Babulu, PPU. (Humas Pemkab PPU) Penajam, Diswaykaltim.com – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab PPU memasang stiker di rumah warga yang memiliki riwayat perjalan dari Gowa, Sulawesi Selatan. “Sesuai hasil keputusan rapat tim gugus, bahwa kita putuskan untuk mengarantina secara mandiri bagi Klaster Gowa,” kata Wakil Bupati PPU Hamdan Pongrewa usai kegiatan pemasangan stiker di Kecamatan Babulu, Rabu (22/4/2020). Pemasangan stiker ini dilakukan agar proses pengawasan dilakukan oleh warga setempat. Ia menjelaskan, hal ini dilakukan untuk memastikan Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) menjalani isolasi mandiri secara efektif. Selain itu, diperlukan bantuan warga sekitar terhadap orang-orang yang rumahnya tertempel stiker. “Sepanjang yang rumahnya kita tempeli, semua bisa kooperatif. Syukur alhamdulillah. Kerja gugus tugas di kecamatan yang lebih dulu melakukan sosialisasi berjalan dengan baik,” terangnya. Hal ini dilakukan dengan penuh pertimbangan. Pasalnya, saat ini telah ada 14 pasien yang positif COVID-19, yang 13 orang di antaranya berasal ari Klaster Gowa. Sedangkan satu orang teridentifikasi sebagai transmisi lokal yang berkontak erat dengan pasien dari klaster tersebut. Di Kecamatan Babulu, ada sekira 18 rumah yang ditempeli stiker. Sedangkan total rumah yang akan dipasangai stiker di kecamatan lainnya sekira 60 rumah. Dalam stiker tersebut tertera tanggal dimulai dan tanggal isolasi berakhir. Ia berharap warga sekitar lebih waspada dan tidak khawatir. Warga bisa menjaga jarak dan membantu kebutuhan orang-orang yang diisolasi. “Sehingga masyarakat mulai memahami begitu bahayanya penyebaran virus ini,” ujar Hamdan. Selama isolasi mandiri, petugas kesehatan akan datang memantau secara berkala. Jika ditemukan gejala klinis, yang bersangkutan akan diisolasi di rumah sakit rujukan. Selain itu, pemasangan stiker juga meningkatkan kewaspadaan warga yang selama ini meremehkan COVID-19. Buktinya, warga mulai mengamati lingkungannya. Mereka memastikan tidak ada warga yang baru pulang dari wilayah yang warganya terjangkit virus corona. “Tidak menutup kemungkinan jika terdapat klaster-klaster baru yang dari zona merah. Karena kemungkinan juga ada klaster dari Magetan yang perlu diwaspadai,” ungkapnya. Hamdan berharap warga mematuhi imbauan pemerintah. Apalagi sudah ada kompensasi yang disalurkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga. “Semoga (virus corona) itu cepat berlalu. Asal kita disiplin menahan diri, saya seyakin-yakinnya ini cepat berlalu,” pungkasnya. (rsy/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: