Ajukan Akuntansi Syariah ke Disdik Kaltim

Ajukan Akuntansi Syariah ke Disdik Kaltim

Muhaimin. (dok) -- Balikpapan, DiswayKaltim - Wacana usulan penambahan kurikulum akuntansi syariah di tingkat SMK, direspons positif oleh Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin. Meski demikian, ia menjelaskan keputusan itu merupakan wewenang dari Dinas Pendidikan Kaltim. "Kalau memang mau dimasukkan dalam kurikulum. Saya tidak keberatan. Silakan ajukan usulannya ke Disdik Kaltim di Samarinda," ujarnya. Sebelumnya, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Keuangan Heri Bambang Santoso mengatakan belum ada kurikulum di tingkat SMK yang spesifik menerangkan akuntansi perbankan syariah. Ia menjelaskan, ada 12 SMK di Balikpapan dan baru SMK Nahdatul Ulama Balikpapan yang menerapkan bidang studi akuntansi syariah. Hal ini sangat  disayangkan karena banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari sistem ekonomi syariah bagi siswa jurusan akuntansi di SMK. “Belum ada kurikulumnya. Mungkin ke depannya bisa diusulkan ke Disdikbud Balikpapan,” ujarnya, Ahad (29/2). Untuk lebih mengenalkan sistem perbankan syariah ini, MGMP Keuangan telah berkoordinasi dengan Universitas Balikpapan dan meminta salah satu dosen memberikan workshop akuntansi syariah. “Jadi guru-guru mata pelajaran ekonomi atau keuangan di SMK dapat memberikan pemahaman kepada siswanya tentang model ekonomi syariah,” ungkapnya. Dosen Uniba Rihfenti Ernayani menerangkan, masih banyak guru dan kalangan awam khususnya siswa SMK yang belum paham perbedaan perbankan syariah dan bank konvensional. “Yang paling menonjol itu perbedaan masalah bunga bank, sistem ekonomi syariah tidak menggunakan bunga tetapi melalui pendekatan bagi hasil atau istilahnya al-mudharabah,” terangnya. Menurutnya, hal yang paling menarik berkaitan dengan penjelasan masalah riba. Dari 34 tenaga pengajar MGMP ternyata masih banyak yang belum memahami  riba qardh, jahilliyah, fadhi, dan nasi’ah. “Dengan workshop ini diharap para guru berperan aktif memberikan pengertian ekonomi syariah kepada anak didik,” pungkasnya. (ryn/hdd)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: