Diserang 10 Rampok Bertopeng, Penjaga Sarang Walet Tewas Ditikam

Diserang 10 Rampok Bertopeng, Penjaga Sarang Walet Tewas Ditikam

Rumah kayu tempat dimana Tohir diserang perampok. (ist)

===========================

Kukar, DiswayKaltim.com – Seorang penjaga sarang burung walet bernama Tohir (72) di Desa Lebaho Ulaq, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (20/2/2020) malam tewas menggenaskan. Tubuhnya bersimbah darah usai ditikam menggunakan senjata tajam (sajam) pada bagian rusuk kiri, tepat dibawah ketiak.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho membenarkan kejadian ini.

“Iya benar. Saat ini Satreskrim Polres Kukar bersama Polsek Muara Kaman masih melakukan penyelidikan dilapangan,” kata Andrias kepada Disway Kaltim, Kamis (21/2/2020) siang.

Informasi yang dihimpun. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Ketika itu terdapat 10 orang rampok bertopeng datang dan mematikan lampu rumah dari luar. Sementara di dalam rumah terdapat Tohir bersama istri dan kedua anaknya.

Komplotan rampok tersebut kemudian berteriak akan mengambil walet dan menanyakan dimana kunci pintu sarang waletnya. Namun oleh istri Tohir menjawab tidak ada memegang kuncinya.

Karena tak percaya dengan pengakuan istri Tohir. 10 rampok itu memaksa masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel jendela. Sontak istri Tohir langsung mengatakan “Silahkan ambil waletnya. Tapi jangan sakiti kami,” ucap Sutiani (50) saat ditanya polisi.

Bukan mengambil walet. Komplotan rampok itu malah menodongkan sajam jenis celurit di sela-sela pintu rumah. Sewaktu di dalam rumah, komplotan itu langsung menyerang Tohir dan keluarganya sambil disenteri. Meski sempat melakukan perlawanan. Tohir yang sendirian akhirnya terkapar tak berdaya dengan bersimbah darah.

Melihat kondisi Tohir. 10 Rampok itu langsung melarikan diri melewati jendela tanpa membawa hasil (Sarang Walet). Selanjutnya Sutiani berteriak minta tolong. Sekitar 15 menit barulah warga datang.

“Untuk barang bukti kita amankan satu buah linggis, dua pasang sandal jepit dan satu lakban. Sementara korban sudah kita bawa ke ruang jenazah RSUD AW Sjahranie Samarinda guna menjalani autopsi,” tandasnya. (byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: