Petinju Nasional Tutup Usia

Petinju Nasional Tutup Usia

Muhammad Arsyad (ISTIMEWA) KUKAR - Kutai Kartanegara (Kukar) kehilangan sosok putra daerah terbaiknya. Sosok itu ialah Muhammad Arsyad. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar. Almarhum menghembuskan nafas terakhir di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Senin (10/2) pukul 00.00 WITA. Di usia 53 tahun. Almarhum memang memiliki riwayat sakit jantung dan diabetes. Beberapa bulan terakhir, almarhum terus berjuang melawan sakitnya hingga Yang Maha Kuasa memanggilnya. Ia tidak hanya dikenal berprestasi di dunia birokrasi Kukar. Almarhum pun dikenal sebagai sosok atlet petinju nasional kebanggaan Kukar. Semasa muda, almarhum tidak hanya menorehkan sejarah manis untuk Kukar. Namun juga untuk Indonesia. Ia berkeinginan menelurkan atlet-atlet berpotensi di Kukar. Di sela-sela rutinitasnya sebagai ASN, ia membangun sebuah sasana tinju. Tujuannya tidak lain untuk menciptakan atlet tinju potensial. Almarhum meraih prestasi tertingginya sebagai petinju amatir. Yakni saat berhasil menyabet medali emas kelas welter di Piala Presiden 1993. Sekaligus menjadi petinju terbaik pada kejuaraan tersebut. Tak hanya itu, almarhum kembali menorehkan tinta emas dalam karirnya. Ia menunjukkan kualitasnya dengan menjadi atlet tinju pertama dari Kalimantan Timur (Kaltim). Yang memperoleh medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XIII Jakarta pada 1993. Kecintaannya pada dunia tinju turut didukung mantan Bupati Kukar Syaukani HR. Pada 2004, ia didapuk menjadi promotor tinju kelas dunia. Digelar di halaman Gedung Puteri Karang Melenu. Pertandingan kejuaraan dunia versi WBA antara juara dunia Chris John (Indonesia) melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela). Karena berhasil menjalankan tugasnya sebagai promotor, almarhum kembali dipercaya menjadi promotor pertandingan antara Chris John melawan Juan Manuel Marquez dan Muhammad Rachman melawan Omar Soto (2006). Sahabatnya yang juga Kepala Satpol PP Kukar Fida Hurasani mengagumi sifat almarhum yang tegas dan pekerja keras. Namun di balik ketegasannya, almarhum sangat baik dan bersahabat. “Beliau sebagai senior atau kakak kami merupakan orang yang sangat baik,” jelas Fida pada Disway Kaltim, Senin (10/2). Terlebih, ungkap Fida, almarhum merupakan pekerja keras. Bukti ketekunan almarhum adalah perolehan prestasi tertinggi bagi Kukar maupun Indonesia kala masih muda. Fida juga masih ingat pesan “jadilah petinju yang berprestasi, tapi juga tidak melupakan pentingnya pendidikan” dari almarhum. Fida berharap kegigihan Arsyad dalam meraih prestasi bisa dijadikan contoh serta penyemangat bagi generasi muda Kukar. Sementara itu istri almarhum, Rusmini menjelaskan, suaminya telah dirawat sejak tiga minggu lalu. Yakni satu minggu awal di RSUD AM Parikesit. Sempat dirawat di Ruang ICU. Di RS AW Sjahranie, ia dirawat hingga almarhum tutup usia. Di mata Rusmini, Arsyad adalah orang yang tegas. Namun di sisi lain, ia dikenal humoris. Almarhum sempat berpesan kepada anaknya agar mengutamakan keluarga daripada segalanya. “Sesama saudara jangan selisih paham,” ucapnya lirih. Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Ia dikebumikan di Pemakaman Muslimin Kelambu Kuning. Diantar sekitar pukul 10.30 WITA oleh Sekda Kukar serta ribuan sahabat dan kerabatnya. (mrf/qn) Prestasi Muhammad Arsyad Semasa Hidup

  1. Medali Perak PON XII 1989
  2. Medali Emas Piala Raja Thailand 1990
  3. Medali Emas PON XIII 1993
  4. Medali Perak Kejuaraan Eropa 1993
  5. Medali Emas dan Petinju Terbaik di Piala Presiden 1993
  6. Medali Perak Asian Games 1993
  7. Medali Perunggu Sea Games 1993
  8. Beberapa kali Medali Emas Kejurnas
  9. Promotor pertandingan Kejuaraan Tinju Dunia Chris John melawan Jose Cheo Rojas (Kukar, 2004)
  10. Promotor pertandingan Kejuaraan Tinju Dunia Chris John melawan Juan Manuel Marquez (Kukar, 2006)
  11. Promotor pertandingan Kejuaraan Tinju Dunia Muhammad Rachman melawan Omar Soto (Jakarta, 2006).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: