Jadi Tuan Rumah Porprov, Status Berau Masih Menggantung

Jadi Tuan Rumah Porprov, Status Berau Masih Menggantung

Jajaran Pemkab Berau gelar audiensi dengan KONI Kaltim membahas 3 hal penting (Tebe/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Sekitar pukul 09.00 WITA, puluhan orang dari Kabupaten Berau yang terdiri dari jajaran KONI Berau, Dispora Berau, dan komisi III DPRD Berau hadir ke kantor KONI Kaltim guna menggelar audiensi. Sedikitnya ada 3 item yang dibahas pada rapat hearing selama 2 jam tersebut. Salah satunya adalah tentang status Berau sebagai tuan rumah Porprov Kaltim VII 2022 yang belum mendapat SK dari gubernur ataupun SK PB dari KONI Kaltim. "Yang pertama ingin kami tanyakan adalah SK gubernur dan SK PB Porprov. Sampai saat ini kami belum dapat itu. Yang kami jadikan pegangan selama ini baru berita acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Kaltim tahun 2018. Itu kan baru diakui di internal KONI, dari pemerintah belum," kata Wakil Ketua III KONI Berau, La Ode Ilyas, Jumat (31/1/2020). Tanpa SK tersebut, dikatakan La Ode, proses persiapan Porprov berpotensi jalan di tempat lantaran belum memiliki legalitas dari pemerintah bahwa Kabupaten Berau benar-benar ditunjuk sebagai tuan rumah event 4 tahunan tersebut. Selanjutnya yang dikejar oleh Berau adalah SK PB Porprov. La Ode mau SK PB Porprov bisa terbit lebih awal agar tidak menghambat proses persiapan seperti yang kerap terjadi sebelumnya. "Kalau sudah muncul di awal, jadi ini siapa punya gawean, ini siapa punya pekerjaan, itu harus ditentukan di awal. Jangan sampai nanti kita mulai bekerja, sudah dikejar-kejar gitu ya," lanjutnya. Jika pun nanti ada kekurangan, 1 tahun sebelum dimulainya Porprov, tuan rumah sudah tahu dan bisa segera diperbaiki. Ditakutkan jika PB Porprov dikeluarkan di akhir, berpotensi menumpuk pekerjaan jelang penyelenggaraan. Hal lain yang ingin didapat kepastiannya adalah soal anggaran. Meski akomodasi dan transportasi di Berau sudah memadai, namun kepastian anggaran ini lebih dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur venue olahraga. "Kami berfokus pada pembangunan venue olahraga yang bisa dipakai berkelanjutan. Jadi tidak hanya habis di Porprov, namun setelah itu harus bisa dipakai. Makanya kami berhati-hati dalam menggunakan anggaran ini," sambung La Ode. Jika berkaca pada penyelenggaraan Porprov Kutim, perencanaan anggaran yang kurang tepat berimbas pada terjadinya kejar-kejaran pembangunan venue di tahun terakhir. Kesalahan tersebut disebut La Ode harus dijadikan acuan untuk tidak terjadi lagi. "Kami tadi dapat masukan yang bagus dari ketua KONI (Zuhdi Yahya). Ada sekitar 9 item yang belum kami tahu sebelumnya. Walau dari yang disampaikan tadi kami sudah siap 80 persen, tapi kalau tidak ada venuenya, sama saja bohong. Apalah artinya kita berbicara soal prestasi kalau nanti peserta pulang dengan kecewa," tutur La Ode. Maka kepastian anggaran ini dirasa penting untuk segera didapatkan agar di masa persiapan yang menyisakan 2,5 tahun, Berau bisa menyiapkan segala sesuatunya lebih awal. Terlebih, Berau punya misi ganda dalam menggelar Porprov. Bukan hanya sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi, tapi sekaligus ingin mempromosikan pariwisatanya. "Masak orang Kaltim tidak tahu Derawan, Biduk-biduk. Nah setelah nanti berolahraga di sana, pulangnya bisa cerita tentang wisata kita," tutup La Ode. (ava/fdl)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: