Farid: Kalau Saya Lebih Memilih Kelola Bandara Tarakan

Farid: Kalau Saya Lebih Memilih Kelola Bandara Tarakan

GM AP I Farid Indra Nugraha. ============   Balikpapan, DiswayKaltim.com - Bagi PT Angkasa Pura I (Persero) Balikpapan keputusan mengelola APT Pranoto Samarinda atau tidak masih menunggu perintah para pemegang saham. Sampai saat ini, baik pemerintah selaku regulator, maupun pemegang saham, belum menyerahkan pengelolaan bandara baru itu ke AP I Balikpapan. General Manager AP I Balikpapan Farid Indra Nugraha, yang dijumpai secara khusus Rabu (22/1/2020) mengatakan, siap menerima perintah untuk mengelola bandara tersebut. "Namun sebelum mengelola APT Pranoto, proses penyerahan lahan dari pemerintah Provinsi ke Kementerian Perhubungan harus diselesaikan," katanya. “Jadi kalau ditanya apakah berminat kelola APT Pranoto itu, tergantung dari kebijakan pemerintah dari pusat. Kalau ditanya Angkasa Pura masih berminat. Iya kan sudah ada MoU. Sepanjang sudah clean and clear ya kita bisa. Tapi kita bicara hitungan bisnis,” jelas Farid Indra Nugraha. Bicara soal peluang bisnis, menurut Farid, AP I hanya menjaga market yang sudah ada. Karena market di Samarinda merupakan penumpang yang beralih dari bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. “Dari data kami, jumlah penumpang yang beralih ke APT Pranoto sekitar 4 ribu penumpang per hari,” sebutnya. Apabila AP I mengelola bandara tersebut, maka akan menambah investasi sebagai biaya operasional dan penambahan fasilitas. “Dilihat dari sisi bisnis, keuntungan enggak ada. Rugi sudah pasti karena double cost. Artinya penerbangan nggak nambah, penumpang hanya berpindah,” ujarnya. Ia memperkirakan, perlu investasi sebesar Rp 700 miliar untuk mengelola APT Pranoto.  “Investasi itu untuk operasional, SDM dan menutup kekurangan fasilitas, seperti membangun apron baru dan lain-lain,” imbuhnya. Karena itu, pihaknya menyarankan APT Pranoto dikelola sendiri oleh pemerintah. “Saya enggak mau perdebatkan APT Pranoto. Biar saja berkembang sendiri. Apa perlu AP turun tangan? Mendingan dikelola sendiri. AP II mengelola juga silakan. Kecuali pemegang saham AP I minta kita kelola, maka akan kita lihat,” tandasnya. Farid menambahkan, beberapa kriteria untuk mengelola sebuah bandara di suatu daerah, antara lain secara bisnis harus bisa menggerakkan ekonomi lokal. Menumbuhkan ekonomi juga secara nasional dan menguntungkan bagi perusahaan. “Ini contoh, AP I yang mengelola Bandara Sentani di Jayapura. Secara hitungan bisnis nggak masuk, tapi karena perintah,” ucap dia. Ketika ditanya memilih untuk kelola Bandara Berau, Pranoto dan Tarakan, pihaknya tertarik untuk kelola bandara di Tarakan. “Karena di Tarakan memiliki pasar di Asia bagian Utara seperti Brunei dan Filiphia. Kalau APT dan Berau masih satu provinsi,” pungkasnya. (fey/dah) BERITA TERKAIT Siapa Kelola Bandara APT Pranoto? Soal Pengelolaan APT Pranoto, Agus: Mana yang Lebih Menguntungkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: