Kisruh di Pengprov WI Kaltim, Zainal Tanggapi Santai Isu Kudeta
Ketua Pengprov WI Kaltim, Zainal Arifin (Tebe/ DiswayKaltim )
Samarinda, DiswayKaltim.com - Kisruh internal yang melanda pengurus Provinsi Wushu Indonesia (WI) Kaltim, ditanggapi dingin oleh Zainal Arifin. Ketua Pengcab WI Kaltim tersebut sebelumnya dipojokkan oleh Ketua WI Balikpapan, Ahmad Betawi atas tudingan tidak serius membesut WI Kaltim. Dua atlet di bawah naungan WI Kaltim sempat menyatakan ingin keluar yang kemudian dijadikan titik balik bagi Betawi untuk mengudeta Zainal Arifin.
"Saat isu itu digulirkan saya biasa saja. Malas saya tanggapi sebenarnya. Tidak penting. Tapi karena Adek-adek (wartawan) tanya, ya saya akan jelaskan duduk perkaranya," kata Zainal Arifin, Kamis (30-1-2020).
Soal mundurnya 2 atlet wushu Kaltim, Zainal mengatakan itu hanya salah komunikasi saja. Hal ini bermula karena salah satu atlet bersangkutan tidak lolos di pra-PON pertama di Bangka Belitung. Kemudian ikut pra-PON kedua di Semarang dan lolos.
Karena dilaksanakan di akhir tahun, maka pendataan ke Bidang Bina Prestasi KONI Kaltim juga dilakukan pada kloter kedua bersama 4 cabor lainnya. Karena pendataan dan pembagian bonus tidak bersamaan dengan cabor lain, atlet bersangkutan merasa telah dicampakkan oleh Pengprov.
"Setelah selesai pra-PON langsung kami daftarkan di Binpres. Tapi kan harus menunggu cabor lain yang pra-PON diakhir tahun seperti tinju. Atlet tersebut mau cepat, ya tidak bisa. Kan ada aturannya," jelas Zainal.
Belakangan, atlet bersangkutan mengakui telah membuat statemen yang salah dan meminta maaf. Zainal sendiri mengaku jika benar atletnya ingin hengkang, dirinya tak akan menahan lantaran masih banyak atlet yang siap menggantikan.
Mengenai Ahmad Betawi yang ingin mengadakan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) guna menurunkan Zainal dari jabatan ketua WI Kaltim, Zainal malah tergelitik.
"Bagaimana ya, saya yang angkat dia jadi ketua WI Balikpapan. Dan sebenarnya masa jabatan dia sudah habis. Kalau saya mau, saya tinggal tunjuk caretaker," singgung Zainal.
Zainal sama sekali tak keberatan kalau memang harus dikudeta, dengan catatan harus sesuai prosedur.
"Kalau memang mau turunkan saya, tidak perlu koar-koar. Silakan saja. Persyaratannya kan sama-sama tahu. Kita punya 10 pengurus kabupaten. Kalau 50 persen +1 bersedia menggelar Musorprovlub, ya silakan. Tapi saya sudah komunikasi dengan pengurus di daerah dan tidak ada yang mau," lanjutnya.
Menurut Zainal, jika memang Musorprovlub jadi digelar dengan prosedur yang sesuai, berarti memang ada yang salah dengan kepemimpinannya. Dan ia akan dengan suka rela meletakkan jabatannya.
"Kalau memang terjadi, berarti memang saya ada yang salah. Akan jadi koreksi bagi saya pribadi. Tapi kalau tidak cukup syarat untuk menggelar Musorprov, berarti?" Tutupnya.
Wushu Kaltim kata Zainal saat ini sedang fokus mempersiapkan 8 atlet yang akan berlaga di PON XII Papua 2020 mendatang. Memasang target 2 emas, pihaknya akan lebih serius mempersiapkan diri sehingga tak ingin terlalu jauh berkonfrontasi dengan masalah internal seperti ini. (ava/fdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: