BPS Berau Klaim Jumlah Penduduk Miskin Menurun
Ilustrasi pemandangan Berau dari udara.-istimewa-
BERAU, NOMORSATUKALTIM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, Supriyanto mengatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Berau terus menurun.
Pada Maret 2024, penduduk yang masuk kategori kurang mampu kini tersisa 12.350 jiwa.
"Jumlah penduduk miskin tersebut turun sebanyak 910 jiwa dari total jumlah penduduk miskin pada Maret 2023, yang berjumlah 13.260 jiwa," kata Supriyanto, Minggu (12/1/2025).
Dirinya menyebut, penurunan ini mencapai 0,46 persen poin dibandingkan Maret 2023.
Pendekatan pengukurannya menggunakan pengeluaran makanan dan non makanan per bulan.
BACA JUGA:Begini Upaya Pemkab Berau Tangani Banjir saat Hujan Tiba
BACA JUGA:Layanan Bandara Kalimarau Mencapai 95,47 Persen di Tahun 2024
Selama 10 tahun terakhir, atau sejak Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Bumi Batiwakkal mengalami lonjakan terbanyak di tahun 2021, mencapai 13.620 jiwa akibat dampak pandemi Covid-19.
“Namun, dengan banyaknya program dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional, jumlahnya mulai menurun sejak tahun 2022 sampai 2024, meskipun belum menurun tajam seperti sebelum pandemi,” ucapnya.
Menurutnya, terkait kemiskinan ini, bukan hanya sekadar jumlah dan persentase penduduk miskin, dimensi lain juga harus diperhatikan, yakni tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.
"Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach)," tuturnya.
BACA JUGA:Tahun 2024, Serapan Tenaga Kerja Lokal di Berau Sebesar 57 Persen
Melalui pendekatan tersebut, kata dia, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan makanan dan non makanan.
“Kebutuhan dasar makanan dan non makanan ini diukur menurut Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) baik di perkotaan maupun di pedesaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari, dengan jumlah komoditas yang dikonsumsi mencapai 52 jenis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: