Kebijakan Kenaikan PPN 12%: Masyarakat Tuai Kontra Terhadap Beban Ekonomi Semakin Mencekik
Najwa Aisha.--
Sorotan media terhadap kenaikan PPN dapat memicu berbagai reaksi dari masyarakat, mulai dari demonstrasi hingga petisi online. Hal ini menunjukkan bahwa media memiliki kekuatan untuk memobilisasi opini publik.
Dampak selanjutnya yang ingin media sampaikan adalah agar pemerintah merasa tertekan terhadap berbagai tuntutan dari masyarakat untuk memberikan penjelasan yang memadai dan mencari solusi atas masalah yang ditimbulkan oleh kenaikan PPN.
Dalam beberapa kasus, tekanan publik yang dipicu oleh agenda setting dimana media dapat memaksa pemerintah untuk mengubah atau membatalkan kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.
Namun, dari perspektif teori agenda setting kurangnya pembahasan konkret dari pemerintah dalam menetapkan kebijakan tersebut, akan membuat masyarakat terus bertanya-tanya tujuan dari adanya kebijakan ini dan menuntut alternatif lain yang benar-benar solutif terhadap roda perekonomian kedepannya.
Terlepas dari berbagai isu yang telah memicu polemik dari masyarakat terkait dengan kenaikan tarif pajak atau PPN 12% ini bukanlah sekadar perubahan angka dalam undang-undang.
Melalui kekuatan agenda setting, media telah mengubahnya menjadi isu yang sangat penting dan kompleks untuk dibahas.
Masyarakat perlu memahami bahwa apa yang kita lihat dan dengar di media tidak selalu mencerminkan seluruh fakta. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis kembali isu yang diberitakan serta tidak menelan mentah-mentah informasi yang kita terima dan membentuk opini sendiri.
*penulis adalah Mahasiswi Semester 4 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, Samarinda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: