Hasil DNA Yusuf Sudah Keluar

Samarinda, DiswayKaltim.com -  Setelah sekian lama menanti. Akhirnya hasil Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) Ahmad Yusuf Ghazali (4), bocah yang hilang secara misterius di tempat penitipan anak di Samarinda sudah keluar. Hal itu disampaikan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Reskrim Kompol Damus Asa kepada Disway Kaltim, Selasa (21/1/2020) siang. “Benar sudah keluar. Baru diambil ke Jakarta sama anggota,” kata Damus. Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui apa hasil DNA tersebut. Apakah bener jasad tak utuh yang ditemukan di anak sungai Antasari 2 adalah Yusuf atau bukan. “Belum tahu mas hasilnya apa. Nanti sampai di Samarinda baru kita infokan lagi. Yang pasti sudah keluar hasilnya,” terang Damus. Tes DNA ini dilakukan Selasa 10 Desember 2019 lalu usai penemuan jasad. Untuk mengujinya, polisi mengirim bagian organ jasad balita serta orang tua Yusuf ke Puslabfor Mabes Polri. Meskipun saat itu, kedua orang tua Yusuf sudah meyakini kalau jasad itu adalah Yusuf. Itu setelah melihat langsung pakaian yang ada pada Jasad. “Seandainya memang benar itu Yusuf maka tidak kita bongkar kuburannya. Tapi kalau bukan Yusuf, artinya ada korban lain. Jadi Yusuf belum ketemu,” ujar Damus beberapa waktu lalu. Sejauh ini, ungkapnya, kasus Yusuf tidak mengarah ke korban penculikan apalagi mutilasi. Menurutnya, kemungkinan penculikannya sangat kecil. Hal itu berdasarkan olah TKP dan rekonstruksi bersama tim gabungan polres, polsek dan para saksi maupun pihak PAUD. “Jadi dugaan besar kita Yusuf terseret banjir. Kita juga sudah meminta keterangan RT setempat,” ujar Kasat. Sementara itu, Bambang, orang tua Yusuf sangat meyakini jasad itu anaknya. Walaupun jasad tersebut sudah tidak lengkap, Bambang mengetahui persis ciri-ciri putra tunggalnya ini. “Saya milihat ukuran tubuhnya. Karena tidak ada kepala, saya mengira-ngira saja. Saya kan biasa menggendong dia. Jadi saya pasti tahu. Kalau saya ukur, kira-kira, pas dengan tingginya dia. Dia itu umur empat tahun. Tapi badannya seperti umur tiga tahun,” tegasnya. (byu)

Sumber: