Mengadopsi Literasi Asesmen Pola Selandia Baru untuk Pendidikan Berkualitas di Kalimantan Timur
Dr. Sunardi, S.S., M.Hum., CIHCM.--
4. Pengelolaan Data Agregat
Membangun sistem analisis data yang dapat memantau hasil asesmen di tingkat sekolah dan regional. Data ini menjadi dasar untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan intervensi dan perbaikan kebijakan pendidikan.
Langkah Awal untuk Kalimantan Timur
Penerapan literasi asesmen ini membutuhkan dukungan semua pihak. Pemerintah daerah, sektor swasta, dan institusi pendidikan harus bekerja sama. Berikut langkah awal yang bisa dilakukan:
1. Program Percontohan, bisa dimulai dari beberapa sekolah model di wilayah perkotaan dan pedalaman untuk menguji efektivitas pendekatan ini.
2. Kemitraan dengan Universitas dan Lembaga Internasional Selandia Baru, misalnya, bisa menjadi mitra dalam pelatihan guru dan pengembangan kurikulum.
3. Pemerintah daerah perlu mengalokasikan dana yang memadai untuk pelatihan, pengembangan platform digital, dan pengelolaan data.
Harapan untuk Pendidikan Kaltim
Adopsi literasi asesmen pola Selandia Baru bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang perubahan paradigma. Guru tidak lagi hanya "mengajar dan mengevaluasi," tetapi menjadi agen perubahan yang menggunakan data untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan inklusif.
Bagi Kalimantan Timur, langkah ini sejalan dengan visi menjadi provinsi yang maju di bidang pendidikan, sekaligus berkontribusi pada pencapaian SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, literasi asesmen dapat menjadi kunci untuk menciptakan pendidikan yang adil, berkualitas, dan berkelanjutan.
*)Penulis adalah seorang pengamat pendidikan dan dosen di Universitas Mulawarman, Samarinda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: