Kata Junaidi, Pertanian Sektor Strategis yang Jadi Pokok Bahasan DPRD dan Pemkab

Junaidi, anggota DPRD Kutai Kartanegara.-Ari Rachiem.--
KUKAR, NOMORSATUKALTIM – Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Junaidi berkomitmen akan menjadikan isu pertanian menjadi salah satu pembahasan utama bersama Pemkab Kukar pada tahun 2025 mendatang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mengembangkan sektor pertanian demi mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu langkah strategisnya adalah menambah kawasan pengembangan pertanian baru di wilayah hulu Kukar. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari DPRD Kukar, yang turut mendorong percepatan pelaksanaannya.
Ketua DPRD Kukar, Junaidi, mengungkapkan bahwa Pemkab Kukar telah menetapkan lima kawasan utama untuk pengembangan pertanian. Kawasan tersebut meliputi Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong Seberang I, Tenggarong Seberang II, Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu, serta Marangkayu.
Kawasan ini dipilih karena potensi lahannya yang masih luas dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Kita sangat mendukung karena lahan tidur yang masih banyak,” ungkap Junaidi, Senin, 18 November 2024.
Junaidi menegaskan, upaya pengembangan pertanian tidak hanya membutuhkan infrastruktur yang memadai. Hal lain yang tak kalah penting adalah meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia, terutama para petani yang akan mengelola lahan tersebut.
Ia menyoroti persoalan jumlah petani di Kukar yang semakin menyusut. Menurutnya, mayoritas petani di daerah ini sudah memasuki usia tua, sementara generasi muda masih enggan terjun ke sektor pertanian. Kondisi ini menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi jika ingin memaksimalkan potensi pertanian Kukar.
“Maka prioritas di mentalitas itu yang didorong, pertanian harus dimaksimalkan,” lanjutnya.
Junaidi juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas produk pertanian dan kesetabilan harga agar hasil kerja petani memberikan keuntungan yang layak. Isu ini, menurutnya, akan menjadi salah satu fokus utama pembahasan bersama pemerintah daerah pada 2025.
“Produk dan harganya dijaga, ini yang akan dibahas di 2025 bersama pemerintah bagaimana menyikapi ini,” ujarnya menambahkan.
Selain itu, DPRD Kukar berharap program ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, terutama bagi generasi muda, sehingga menarik minat mereka untuk terjun ke sektor pertanian.
“Pengelolaan kawasan pertanian yang terencana dengan baik diharapkan mampu mengubah pandangan bahwa sektor pertanian adalah pilihan terakhir bagi karier,” jelasnya.
Melalui sinergi antara Pemkab Kukar, DPRD, dan masyarakat, Junaidi berharapn program pengembangan pertanian ini bisa menjadi pilar utama ekonomi Kukar.
Kawasan-kawasan baru tersebut diproyeksikan mampu meningkatkan produksi pangan, mendukung ketahanan pangan daerah, serta memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani. (*/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: