Sering Terdampak Banjir, Enam Desa di Mahulu Direncanakan Direlokasi

Sering Terdampak Banjir, Enam Desa di Mahulu Direncanakan Direlokasi

Kondisi Banjir yang melanda pemukiman warga di Kecamatan Long Pahangai, Mahulu beberapa waktu lalu.-istimewa-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM – Sebanyak enam kampung di Kecamatan Long Pahangai, Mahulu) bakal direlokasi. Pasalnya kampung-kampung tersebut sering terdampak banjir karena letaknya di bantaran Sungai Mahakam.

Adapun enam kampung tersebut yakni: Liu Mulang, Long Tuyoq, Long Pahangai, Lirung Ubing, Data Naha, Long Lunuk. Rencana relokasi enam kampung tersebut disampaikan oleh Camat Long Pahangai, Thomas Ding, Jumat (18/10/2024).

“Saat ini sedang dalam proses evaluasi dan monitoring untuk dilakukan relokasi, karena kampung tersebut letaknya di bantaran Sungai Mahakam dan sering terkena banjir,” kata Thomas.

BACA JUGA:Kasus Stunting Lima Kabupaten/Kota di Kaltim Meningkat, Dinkes Kaltim Perkuat Program Gizi Seimbang

BACA JUGA:Realisasi Investasi Kaltim September Baru Rp 55 Triliun, Yakin Capai Target Rp 76 T Akhir Tahun?

Ia mengatakan, tempat relokasi sejumlah kampung itu juga sudah ada, dan letaknya agak jauh dari Sungai Mahakam, seperti di belakang kampung dan medannya di berbukit-bukit.

Kemudian, kata Thomas, rencana relokasi kampung-kampung itu juga merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, karena prihatin dengan musibah banjir yang terus terjadi.

“Memang itu pesan bupati supaya pemerintah kampung bersiap-siap untuk merencanakan, sekaligus menyiapkan lahan untuk merelokasikan," ujarnya.

BACA JUGA:Saksikan Event Hudoq Pekayang di Mahulu, Sudah Masuk Pariwisata Nasional

BACA JUGA:Kapolres Mahulu: Penyelidikan Kasus Kematian Karyawan PT BBS Masih Berjalan

Untuk mencegah dampak lebih besar, Camat Long Pahangai mengimbau seluruh petinggi kampung tersebut agar melarang warganya untuk membangun rumah di bantaran sungai.

“Imbauan itu tidak secara tertulis, tapi secara instruksi lisan melalui tokoh-tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat lain, dilarang untuk membangun di bantaran sungai. Ini untuk mencegah dampak yang lebih besar,” tuturnya.

Untuk diketahui, sejak Mei lalu sejumlah wilayah di Mahulu kerap terdampak banjir saat hujan lebat tiba. Banjir yang merendam pemukiman warga tersebut akibat luapan air dari Sungai Mahakam.

Kondisi itu kemudian menyebabkan sebagian besar masyarakat terdampak merasa gelisah terutama saat hujan deras mengguyur wilayah mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: