Pembangunan Tahap II Teras Samarinda, Pemkot Rencanakan Bangun Musala Terapung
Proyek pembangunan Teras Samarinda akan dilanjutkan tahap II.-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM- Hadirnya Teras Samarinda kini menjadi salah satu destinasi pilihan warga untuk bersantai di Ruang Terbuka Hijau (RTH). Infrastruktur publik ini sedang memasuki tahap pembangunan yang kedua dari total 5 tahap rancangan ikon Kota Tepian secara keseluruhan.
Ruang publik ini dirancang dengan gaya modern dan menawarkan pemandangan langsung ke Sungai Mahakam.
Dengan keberadaannya, ruang terbuka hijau (RTH) berkonsep modern ini diharapkan dapat menyediakan tempat berkumpul bagi masyarakat dan pengunjung, serta meningkatkan aktivitas di kawasan tersebut.
Menurut informasi terbaru, proyek Teras Samarinda akan dilanjutkan oleh Pemerinta Kota (Pemkot) Samarinda dengan rencana pengembangan mencakup berbagai segmen dan zona. Membentang hingga 6,3 kilometer di sepanjang Jalan Gadjah Mada, Tepian Mahakam.
BACA JUGA: UMKM di Teras Samarinda Diseleksi Ulang, Hanya 5 yang terpilih dari 1.145 Pendaftar
BACA JUGA: Teras Samarinda Resmi Dibuka, Berikut ini Ragam Fasilitas dan Keunggulannya
Asisten II Pemerintah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy mengungkapkan, dalam tahap pengembangannya, setiap segmen memiliki fungsi yang dapat diakses oleh semua kalangan.
Pun demikian fasilitas tambahan yang sedang dibangun, Pemkot Samarinda memikirkan dengan matang setiap konsep dan kejelasan fungsi yang telah diaspirasikan.
"Pemkot, dari Wali Kota terbuka menerima aspirasi Masyarakat untuk menyarankan adanya penambahan fasilitas tertentu. Baik itu kebutuhan akan tempat ibadah, penurapan, dermaga dan lain-lain," ucapnya via telpon Whatsapp, Kamis (10/10/24).
Dia mengatakan, untuk pengelolaan Teras Samarinda ini akan segera dikelola oleh Perumda Varia Niaga. Pengalihan ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Andi Harun Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Teras Samarinda
BACA JUGA: Gagasan Para Aktivis, Teras Samarinda Mendadak jadi Ruang Diskusi Terbuka Bahas Pilkada
Meski begitu, pengawasan aktivitas fungsional secara keseluruhan akan tetap diawasi oleh Pemkot Samarinda.
"Kami akan terus menyempurnakan setiap segmen yang ada. Mengingat masih ada kekurangan baik segi penurapan dan keluhan masyarakat terhadap area kantong parkir. Budaya baru kita yang sehat walau harus berjalan kaki agak jauh, namun area parkir kita jelas ada 3,” paparnya.
Disinggung soal anggaran yang dibutuhkan, Marnabas belum bisa memastikan. Yang jelas, pembangunan tahap II ditargetkan selesai pada Desember 2024.
Pada tahap ini dirancang dengan sejumlah fasilitas yang dibuat agar dapat terintegrasi dengan beberapa zona, diantaranya, Zona pusat kegiatan islami, area ruang keluarga, area galeri, area lobi, dan area kota tua.
BACA JUGA: DP2PA Kota Samarinda Terus Berupaya Tingkatkan Peran Aktif Perempuan Dalam Pembangunan
BACA JUGA: Pemkot Samarinda Pangkas Ribuan Jabatan Pelaksana
Salah satu inovasi baru yang direncanakan adalah pembangunan musala terapung dengan memanfaatkan lahan cekungan yang tersedia.
Letaknya nanti, kata Marnabas, akan dibangun di antara kawasan parkir dengan Amfitheater Teras Samarinda. Meskipun demikian, musala terapung ini tidak akan tergabung dalam segmen tertentu.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda akan dilibatkan dalam proses pembangunan tersebut.
“Musala ini akan menjadi tambahan bagi kita untuk beribadah dan desainnya sedang dalam tahap perencanaan untuk tahun 2025,” jelasnya.
BACA JUGA: DPMPTSP: Izin Reklame Sekarang Bisa Lewat Online
BACA JUGA: Pembangunan IKN Jadi Peluang Samarinda Tekan Angka Pengangguran
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki tempat ibadah yang nyaman dan unik.
Sementara itu, proses pembangunan tahap II Teras Samarinda di Dermaga Pelabuhan yang sedang berlangsung ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Marnabas menjelaskan, bahwa fokus utama dari tahap II adalah penurapan dan perluasan dermaga.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikannya pada bulan Desember. Pekerjaan di segmen II tidak terlalu banyak, sehingga waktu pembangunan akan lebih singkat dibandingkan dengan tahap I yang lalu,” pungkas Marnabas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: