13 Zona Megathrust Kelilingi Indonesia, BMKG Ingatkan Potensi Ancaman ini

13 Zona Megathrust Kelilingi Indonesia, BMKG Ingatkan Potensi Ancaman ini

Indonesia dikelilingi 13 zona megathrust dan 294 sesar aktif.-(Ilustrasi/ Nomorsatukaltim)-NOMORSATUKALTIM

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat tentang ancaman serius yang ditimbulkan oleh 13 zona megathrust yang mengelilingi Indonesia. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan wilayah yang sangat rawan terhadap Gempa Bumi dan Tsunami karena dikelilingi oleh sejumlah sumber gempa besar, termasuk zona megathrust dan 294 sesar aktif.

"Setiap tahunnya, Indonesia mengalami lebih dari 8.000 kali gempa bumi. Dari jumlah tersebut, sekitar 350 gempa dirasakan secara signifikan, dan sekitar 15 gempa berpotensi merusak lingkungan," jelas Daryono, dikutip dari Disway.id, pada Jumat (4/10/2024). 

Selain itu, BMKG mencatat bahwa gempa bumi besar yang berpotensi memicu tsunami terjadi sekitar dua tahun sekali di Indonesia.

BACA JUGA: Disdikbud Kaltim Inventarisir SMK di Sangatta yang Terbakar, Ijazah hingga Gaji Guru Rp100 Juta Ludes

BACA JUGA: Penertiban APK Paslon Bukan Hanya Tanggung Jawab Bawaslu

Keberadaan 13 zona megathrust di sekitar Indonesia, menurut Daryono, menjadi salah satu alasan utama tingginya frekuensi gempa bumi di Tanah Air. 

Data dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 mengidentifikasi sejumlah segemen megathrust di berbagai wilayah Indonesia, seperti Segmen Mentawai-Siberut, Segmen Mentawai-Pagai. 

Selain itu ada segmen-segmen di wilayah Jawa, seperti Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jawa Barat, dan Segmen Jawa Tengah-Jawa Timur.

Zona megathrust ini dianggap sebagai ancaman besar karena kemampuannya untuk melepaskan energi besar yang dapat memicu goncangan hebat dan bahkan tsunami. 

BACA JUGA: Jabatan Kepala Diskan dan Kepala Disperkim Berau Baru Terisi Tahun Depan

BACA JUGA: Bawaslu Kukar Tolak Pengajuan Sengketa Pilkada dari Paslon Nomor Urut 03

Namun, meskipun telah ada berbagai penelitian dan pemantauan, hingga saat ini para ilmuwan belum memiliki metode yang akurat untuk memprediksi kapan gempa bumi dari zona megathrust akan terjadi. 

BMKG menekankan bahwa peningkatan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi gempa bumi dan tsunami harus menjadi prioritas, terutama di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: