Samarinda Waspada, 120 Pelajar Tertular Penyakit Gondongan

Samarinda Waspada, 120 Pelajar Tertular Penyakit Gondongan

Ismed Kusasih.--

Lebih lanjut, Ismed menerangkan SKDR sendiri merupakan suatu sistem yang memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial atau wabah dari waktu ke waktu. Seperti demam berdarah, tifoid, dan sejumlah penyakit lainnya.

“Dari Dinkes Kota Samarinda juga sudah menyampaikan melalui 26 puskesmas untuk memberikan edaran kepada sekolah-sekolah,” jelasnya.

BACA JUGA:Polresta Samarinda Tahan Tiga Pelaku Diduga Terlibat Pengeroyokan di Jalan Umum

BACA JUGA:Cantik dengan Skinic Aesthetic, Bisa Membentuk Wajah Lebih Proporsional

Karena tidak termasuk dalam status SKDR, Ismed menyebut, gondongan tidak memiliki vaksin. Penyakit ini berkaitan dengan peningkatan daya tahan tubuh, dan asupan makanan bergizi. Sehingga bisa sembuh dengan sendirinya.

"Mumps itu sangat berkaitan dengan tingkat daya tahan tubuh seseorang. Makanya harus istirahat yang cukup, minum vitamin, dan makan makanan bernilai gizi tinggi," ujarnya.

Sementara, setiap anak yang mulai timbul gejala penyakit gondongan, diharapkan tidak pergi ke sekolah dan beristirahat di rumah sekitar 12-15 hari. Dan menghindari kontak dengan orang lain agar tidak menularkan.

“Kalau obat khusus virus nggak usah. Dia akan sembuh sendiri, dengan kekebalan tubuh. Istirahat, selalu cuci tangan. Ini bukan Covid dan bukan virus yang mematikan," kata Ismed.

Meski begitu, Ismed mencatat saat ini kasus gondongan sudah banyak menurun. Tercatat dalam 3 pekan terakhir, ada sekitar 120 laporan. Namun, Saat ini Dinkes Kota Samarinda terus melakukan pemantauan dan sosialisasi ke seluruh sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: