Pj Gubernur Kaltim: ‘Saya Tidak Pernah Cawe-Cawe Anggaran Beasiswa’

Pj Gubernur Kaltim: ‘Saya Tidak Pernah Cawe-Cawe Anggaran Beasiswa’

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.-salsabila/disway-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Isu pemangkasan anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) masih menjadi perbincangan  hangat.

Diketahui, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni Kaltim yang di alokasikan untuk BKT 2024 sebesar Rp 250 miliar. Namun, anggaran itu dipangkas sebanyak Rp 50 miliar dan hanya tersisa Rp 200 miliar.

Ketua Badan Pelaksana Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT), Iman Hidayat mengatakan, hal tersebut mempengaruhi berkurangnya jumlah penerima Beasiswa.

BACA JUGA:Mahasiswa IPK 4,00 Tidak Dapat Beasiswa Kaltim Tuntas, Ini Tanggapan Ketua BP-BKT

BACA JUGA:Jawaban Pengelola BKT Soal Banyaknya Mahasiswa Tidak menerima Beasiswa

“Dari 295 ribu pendaftar, hanya ada 47 ribu yang diterima. Apalagi APBD Kaltim tahun ini hanya sekitar Rp 200 miliar jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu anggarannya sebanyak Rp 504 miliar,” katanya saat diwawancarai langsung, pada Minggu (22/9/2024).

Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengatakan, dirinya tidak pernah melakukan ‘cawe-cawe’ terkait anggaran beasiswa.

“Saya tidak pernah cawe-cawe di anggaran, tidak pernah. Semua saya serahkan pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kaltim,” ucap Akmal, sapaan akrabnya.

BACA JUGA:Merintihnya Masyarakat Kaltim Gara-Gara Beasiswa Kaltim Dipangkas

Sebagai Pj Gubenur Kaltim, ia merasa tidak memiliki kewenangan untuk mencampuri urusan Beasiswa Kaltim Tuntas. Meski demikian, Akmal mengakui, isu yang kurang mengenakan itu sudah menjadi risiko bagi seorang kepala daerah.

“Biasanya dalam kondisi seperti ini, sudah menjadi risiko yang ditanggung oleh kepala daerah. Sebab tugas pemimpin itu mengambil risiko,” tegas Akmal.

Ia juga menegaskan, perenanaan terkait anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) sudah disusun sedemikian rupa.

BACA JUGA:Beasiswa Diharapkan Jadi Solusi Pemenuhan Dokter di Daerah Pedalaman

“Begitu perencanaan selesai, semua akan dieksekusi oleh TAPD. Saya tidak bisa mengintervensi hal itu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: