Serius Lakukan Pendampingan, PT Berau Coal Beri Pelatihan Pengolahan Kakao Sesuai GAP

Serius Lakukan Pendampingan, PT Berau Coal Beri Pelatihan Pengolahan Kakao Sesuai GAP

pelatihan pengelolaan lahan kakao oleh PT Berau Coal-istimewa-

BERAU, NOMORSATUAKLTIM - Kakao yang merupakan salah satu komoditas unggulan Berau, baru-baru ini digunakan oleh seorang pemenang kompetisi internasional sebagai salah satu bahan untuk membuat minuman kopi.

Kakao juga dinilai dapat menjadi penopang ekonomi di Kabupaten Berau pasca tambang.

Hingga kini komoditas kakao terus dikembangkan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

PT Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal menunjukan keseriusannya dalam mengembangkan Kakao Berau, menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, menyelenggarakan program Detasering atau Sekolah Lapang Budidaya Kakao sesuai Good Agriculture Practice (GAP) pada petani-petani Kakao di Berau.

Kegiatan ini yang dilaksanakan di Sungai Enau selama 2 hari dan diikuti oleh 46 petani, dengan jumlah kehadiran pada hari pertama sebanyak 15 petani dan hari kedua sebanyak 31 petani.

BACA JUGA : Komitmen Berau Coal Tingkatkan Potensi Daerah, Gelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Rumah Cokelat

Para petani ini berasal dari daerah-daerah dampingan PT Berau Coal, seperti Bena Baru, Long Lanuk, Merasa, Samburakat, Sembakungan, Suaran, Rantau Panjang, dan beberapa daerah lainnya.

Kegiatan dimulai dengan pembekalan materi, kemudian para petani diberi kesempatan untuk praktik langsung ke lapangan didampingi oleh tim Puslitkoka dari Jember.

Praktik yang dilakukan mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga penanganan kakao.

“Harapannya sesuai program kami, petani-petani kita bisa jadi lebih semangat untuk memilih dan merawat komoditas kakao dan terus secara berkepanjangan bermitra dengan Berau Cocoa,” ucap M. Issaef Sabana, selaku Section Head Cocoa Trading Berau Cocoa.

Social Enterprise Coordinator PT Berau Coal, Muhammad Masyhuri menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan skill petani dalam mengelola kebun kakao sesuai dengan GAP.

BACA JUGA : INI GENTING!!! PT Berau Coal Ajak Remaja Turunkan Angka Stunting

“Program ini bertujuan untuk memberikan skill kompetensi kepada petani di seluruh areal dampingan PT Berau Coal, bekerjasama dengan Puslitkoka agar petani bisa mengelola perkebunan kakao dengan baik sesuai dengan ketentuan GAP yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” jelasnya. 

Program Detasering atau Sekolah Lapang Budidaya Kakao disambut antusias oleh para petani karena dinilai sangat bermanfaat untuk mereka dalam mengelola kebun kakao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: