Banjir Kiriman Uang, Kiper Singapore Kini Ketakutan, Usai 'Bantu' China Singkirkan Thailand

Banjir Kiriman Uang, Kiper Singapore Kini Ketakutan, Usai 'Bantu' China Singkirkan Thailand

Kiper Timnas Singapura, Hassan Sunny dan kedai makanan milik keluarganya yang kini dibanjiri kiriman uang.-(Ist./Kolase Nomorsatukaltim)-

Bahkan, keluarganya pun terkejut dengan perhatian yang mendadak ini, terutama anak-anaknya yang bingung melihat wajah ayahnya di mana-mana.

Kehebohan ini berlanjut dengan banyaknya penggemar China yang mengunjungi Dapur Hassan, kios makanan milik keluarganya di Tampines, Singapura. 

BACA JUGA: Gen Z Banyak Jadi Pengangguran, Disdik Kaltim Beri Perhatian Khusus

Para penggemar juga mengirimkan uang melalui akun Alipay kios tersebut setelah foto kode QR pembayaran tersebar di media sosial. 

"Saya sempat menikmati itu sebentar, uang datang. Tapi saya berpikir kapan ini akan berhenti? Apakah ini legal?" ungkap Hassan.

 

Mulai Ketakutan

Menyadari potensi masalah yang bisa timbul, Hassan berencana untuk meminta para pendukung berhenti mengirim uang demi menjaga keselamatan karir dan keluarganya. 

"Saya akan segera mengeluarkan pernyataan untuk menghentikan pengiriman uang setelah mendapat panggilan dari beberapa orang yang khawatir," ujarnya. 

"Saya telah melalui banyak hal. Saya memulai karir ini di usia 18 atau 19 tahun. Saya tidak ingin merusaknya hanya dalam sekejap," lanjutnya.

BACA JUGA: Elkan Baggott Diduga Dipecat STY, Netizen Desak Minta Dipanggil Kembali

Hassan menyatakan bahwa uang yang sudah diterima kemungkinan akan dimasukkan ke dalam tabungan atau digunakan untuk memperluas bisnis keluarganya, tetapi fokus utamanya tetap pada karir sepak bolanya. 

“Saya tidak ingin hanya menghancurkan semua yang telah saya bangun selama bertahun-tahun,” kata Hassan. 

Dia juga menambahkan bahwa perhatian yang didapatnya adalah sesuatu yang luar biasa dan belum pernah dia alami sebelumnya.

Hassan, yang memulai debut profesionalnya pada tahun 2003 dan mendapatkan kesempatan pertama bermain di tim nasional pada tahun 2004, mengungkapkan bahwa dia sudah terbiasa dengan komentar positif dan negatif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: