Harga Gula Pasir di Samarinda Merangkak Naik, Stok Langka di Retail Modern

Harga Gula Pasir di Samarinda Merangkak Naik, Stok Langka di Retail Modern

Harga gula terpantau naik di sejumlah toko klontong di Pasar Induk Segiri, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.-(Disway Kaltim/ Ari)-

 

Toko Penyeimbang Pemprov Kaltim

Sebelumnya, Pemprov Kaltim telah membentuk Toko Penyeimbang Inflasi/Kios SIGAP di Kota Samarinda, yakni di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka. 

Namun sejauh ini, belum diketahui seberapa besar kemampuan intevensi toko ini terhadap kenaikan harga gula di Kota Samarinda.  

Pemprov Kaltim juga menyatakan akan membentuk toko penyeimbang di di tiga kabupaten/ kota, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Berau.

BACA JUGA: Jumlah Pendatang di Kota Balikpapan Meningkat, Perpindahan ASN ke IKN Jadi Faktor

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih mengatakan, tiga daerah ini dipilih sesuai dengan lokasi pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menentukan tingkat persentase inflasi di Kaltim.

“Tingkat inflasi di Kaltim dari sisi pangan bahan pokok masih cukup tinggi. Karena mayoritas pasokan pangan kita masih berasal dari luar daerah. Dengan kondisi seperti itu, kita harus melakukan langkah-langkah dalam upaya mengendalikan inflasi,” ujar Heni belum lama ini. 

BACA JUGA: Viral, Bocah Lima Tahun di Samarinda Nekat Bawa Mobil PLN Hingga Menabrak Kendaraan Lain

Ia juga menambahkan, per 1 Januari 2024 tingkat inflasi Kaltim diukur dari empat kabupaten/kota. Jika sebelumnya hanya dua kota gabungan Balikpapan dan Samarinda yang menjadi ukuran IHK Kaltim, kini ditambah lagi dua kabupaten. Yakni Berau dan PPU. 

“Ketika pengukuran IHK hanya di dua kota gabungan Samarinda dan Balikpapan, tingkat inflasi keduanya cukup stabil. Karena ada pelabuhan besar sehingga perhitungan inflasi cukup stabil dan rendah," katanya.

"Per 1 Januari 2024 ditambah lagi dua IHK, PPU dan Berau. Pada Februari 2024 inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen. Ini menjadi tantangan ke depan bagaimana kita bisa mengendalikan angka inflasi,” lanjut Heni. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: