Bikin Malu Indonesia! Rombongan Keluarga ini Rusak Pohon Sakura di Jepang

Bikin Malu Indonesia! Rombongan Keluarga ini Rusak Pohon Sakura di Jepang

Rombongan keluarga yang disebut berasal dari Indonesia ini merusak bunga sakura di sebuah taman di Jepang.-(Tangkapan layar/ istimewa)-

NOMORSATUKALTIM - Video viral memperlihatkan oknum turis yang disebut berasal dari Indonesia melakukan tindakan tak pantas di Jepang.

Pasalnya, oknum yang terlihat sebagai rombongan keluarga itu malah merusak pohon sakura di sebuah taman di Jepang.

Video yang menunjukkan aksi memalukan itu tersebar luas di media sosial Facebook, Instagram dan X.

Terlebih banyak netizen yang merasa geram setelah melihat video perusakan pohon sakura itu.

BACA JUGA: Siap-Siap Ganti Seragam SD hingga SMA, Nadiem Makarim Terbitkan Aturan Baru

Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Japan Travel Tips & Planning, tampak jelas adanya kegiatan turis yang tengah menggoyang-goyangkan ranting pohon sakura.

Akibat ranting pohon sakura yang digoyang-goyangkan itu, akhirnya banyak bunga sakura yang berguguran alias rontok ke tanah. 

Bahkan ranting pohon sakura tersebut patah akibat ditarik-tarik oleh pria dewasa, anggota rombongan tersebut.

"Haha... jatuh deh," ucap perekam video.

"Udah yuk," balas orang yang terdengar di dalam video.

BACA JUGA: Pengunjung Pantai Manggar Melonjak, Retribusi Tembus Rp200 Juta dalam Sehari

Menurut informasi yang ada, diduga sekelompok turis yang terlihat di dalam video itu berasal dari Indonesia.

"Which language they speaking? (Bahasa apa yang mereka gunakan?)" tulis pemilik akun dengan nama Mio Berg.

"I asked them and the guy said Indonesia. I was speechless when them doing it (Saya tanya mereka dan laki-laki itu menjawab Indonesia. Saya kehilangan kata-kata ketika mereka melakukan itu)," kata akun lainnya.

Dan pada akhirnya banyak respons negatif yang ditinggalkan oleh sejumlah warnaget di luar negeri.

Banyak netizen yang menilai tindakan turis tersebut sangat tidak pantas dan terkesan memalukan.

Netizen asal Indonesia di Instagram juga menilai jelek sikap serta tindakan turis yang merusak pohon sakura tersebut.

BACA JUGA: Kerja Sama dengan Kemenhub, Pelajar di Paser Difasilitasi Sekolah Kedinasan Gratis

"Hadeh kebiasaan dirumah dibawa ke negara orang".

"Ya ampun malu2in, kalo kita di negara orang seharusnya ikuti adat istiadat disana, bukan malah se enaknya kek gini".

"Hmmm mau komen keturunan tp takut dibilang rasis".

"Norak bgt... Mending ga usah keluar negeri. Masuk hutan kalimantan sono kumpul orang utan".

"Hadeh malu-maluin jadi sorotan".

 

Larangan Memetik Bunga Sakura

Bunga Sakura mekar sekitar bulan Maret hingga April setiap tahun, merupakan keindahan alami yang sangat dinanti-nanti oleh banyak orang di Jepang.

Namun, perlu diingat bahwa ada larangan yang berlaku terkait memetik bunga-bunga cantik ini.

Jika Anda ingin menikmati keindahan Sakura, ada beberapa aturan yang harus diikuti.

Aturan pertama yang harus diingat adalah larangan keras memetik bunga Sakura.

Meski mungkin menggoda untuk memiliki bunga Sakura sebagai kenang-kenangan, tetapi memetik bunga-bunga ini dilarang di Jepang.

Hukumannya pun tidak main-main, dengan denda mencapai 300.000 Yen atau sekitar Rp 32 juta.

Jadi, daripada merugikan diri sendiri dan melanggar aturan, sebaiknya nikmati keindahan bunga-bunga Sakura tanpa harus memetiknya.

Alasan di balik larangan memetik bunga Sakura sebenarnya cukup beralasan. Proses mekarnya bunga Sakura membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 1 hingga 2 minggu.

BACA JUGA: 130 Guru PNS di Kabupaten Paser Bakal Pensiun Tahun ini

Selain itu, kelopak bunga dan tangkainya sangat rapuh sehingga rentan rusak jika disentuh atau dipetik.

Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian bunga Sakura dan menghormati keindahannya, penting bagi kita untuk tidak merusaknya dengan cara yang tidak tepat.

Selain itu, bunga Sakura memiliki makna dan simbol yang dalam bagi masyarakat Jepang.

Bunga Sakura sering dianggap sebagai lambang prajurit samurai, dengan kelopak bunganya melambangkan semangat dan tekad para samurai yang hidup dengan penuh semangat namun rela mengorbankan diri demi kehormatan.

Gugurnya kelopak bunga Sakura dianggap sebagai representasi jiwa para prajurit yang berkorban dalam pertempuran.

Penting untuk diingat bahwa pohon bunga Sakura juga menjadi bagian dari tradisi Hanami, sebuah perayaan di mana orang berkumpul di bawah pohon Sakura untuk menikmati keindahannya.

Hanami bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga merupakan momen untuk bersatu, berbagi kebahagiaan, dan merayakan kehidupan.

Karena begitu banyak orang menantikan dan menghormati kehadiran Sakura setiap tahunnya, penting bagi kita untuk tidak merusak keindahan alam ini dengan tindakan yang tidak bijaksana. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: