Disebut Ingin Rebut PDIP, Jokowi Membantah Tudingan Hasto

Disebut Ingin Rebut PDIP, Jokowi Membantah Tudingan Hasto

Presiden RI Joko Widodo melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024). -(Foto/BPMI Setpres)-

NOMORSATUKALTIM - Presiden RI Joko Widodo membantah tudingan bahwa dirinya ingin merebut posisi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Bahkan Jokowi sempat bergurau dengan menyebutkan soal posisi sebagai ketua umum partai lain, saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait isu tersebut. 

BACA JUGA: Prabowo-Gibran Bakal Dilantik di IKN setelah Peringatan 17 Agustus

"Bukannya Golkar?" jawab Jokowi dalam keterangan pers usai melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Presiden Jokowi lantas membantah berbagai isu terkait dirinya ingin merebut kursi ketua umum partai politik.

BACA JUGA: Sidang CLS Ditunda, Ahli Tegaskan Pentingnya Pengisian Jabatan Wawali Balikpapan

"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut ... masa semua mau direbut semuanya? Jangan ... jangan seperti itu," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuding Presiden Jokowi menginginkan kursi ketua umum PDIP yang kini masih diduduki Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Dipanggil Komisi X DPR RI, Buntut Pramuka Dicoret dari Ekskul Wajib

Menurut Hasto, manuver ini dilakukan Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024.

"Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan," kata Hasto saat menjadi narasumber dalam bedah buku "NU, PNI dan Kekerasan Pemilu 1971" di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

BACA JUGA: KPU Pastikan Pilkada 2024 Tidak Gunakan APBN

Hasto menambahkan, saat itu Jokowi menugaskan menteri yang "powerfull" untuk menjembatani pengambilalihan kursi Ketum PDIP.

Hasto menyebut, manuver ini dilakukan Jokowi untuk mempertahankan kekuasaannya. Sama halnya yang dilakukan Soeharto di tahun 70-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: