Ratusan Keluarga Kehilangan Rumah, Terdampak Kebakaran di Klandasan Balikpapan

Ratusan Keluarga Kehilangan Rumah, Terdampak Kebakaran di Klandasan Balikpapan

Kondisi TKP pasca kebakaran di Klandasan Ilir, Balikpapan Kota, pada Senin (18/3/2024). -(Dok. Info Bencana Balikpapan)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Tragedi kebakaran kembali melanda kawasan permukiman padat penduduk di Klandasan, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), pada Senin (18/3/2024) dini hari. 

Camat Balikpapan Kota, Rosin Suparlan mengungkapkan bahwa ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran hebat ini.

"Kami masih mendata jumlah KK terdampak, karena rumah di sini berhimpitan, rapat. Perkiraannya mencapai 200 KK. Dan untungnya, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa," ujar Rosin Suparlan.

BACA JUGA: Kawasan Padat Penduduk di Balikpapan Terbakar, Satu Relawan Tak Sadarkan Diri

Ia juga menjelaskan perihal asal muasal api yang masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara mengarah pada konsleting listrik.

"Dugaan awal api berasal dari salah satu rumah dan kemungkinan besar akibat korsleting," jelas Suparlan.

Sebagai langkah tanggap bencana, pihak kecamatan berencana mendirikan posko darurat di samping kantornya. Posko ini akan menjadi pusat koordinasi bantuan dan penempatan sementara bagi warga terdampak.

BACA JUGA: BPBD Balikpapan Ingatkan Warga Untuk Waspada Terhadap Resiko Kebakaran Selama Ramadan

Diberitakan sebelumnya bahwa kebakaran ini terjadi di RT 09, Kelurahan Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan pada Senin (18/3/2024). 

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali mengungkapkan bahwa sampai dengan 06.45 Wita, api masih berkobar di area pantai, namun di darat sudah berhasil dikendalikan.

Sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke TKP, dibantu Pertamina Hulu Mahakam. 

BACA JUGA: Hanguskan 7 Rumah, Si Jago Merah Mengamuk di Manggar Baru Balikpapan

Usman juga membeberkan jika upaya pemadaman terhambat oleh kebutuhan air yang tinggi dan akses yang sulit akibat padatnya permukiman.

"Kendala utama kami adalah pasokan air dan akses ke lokasi kebakaran," ujar Ali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: