Rumah Cokelat Kulanta Menjadi Simbol Keberhasilan Pengembangan Kakao Lokal
Hasil produk olahan cokelat dari Rumah Coklat Kulanta-istimewa-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Cokelat tidak sekedar menjadi camilan manis biasa bagi masyarakat, melainkan juga sebuah cerita perjuangan dan pengembangan potensi daerah.
Di Kabupaten Berau, kehadiran Rumah Cokelat Kulanta tidak hanya menyuguhkan cita rasa yang lezat, tetapi juga menjadi wujud nyata dari semangat untuk mengangkat potensi lokal.
Terletak di Kampung Labanan Makarti, rumah cokelat ini telah menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri cokelat lokal.
Di balik keberhasilan Rumah Cokelat Kulanta, terdapat sosok muda yang bersemangat, Dea Nurwana Solihin. Sebagai pemuda asli Kampung Labanan Makarti, Dea memiliki peran krusial sebagai Pengawas Rumah Cokelat Kulanta dan juga sebagai Fasilitator Kampung.
Keberhasilan ini juga tak lepas dari perannya sebagai Direktur (Badan Usaha Milik Kampung) BUMK Surya Jaya Abadi. Dengan semangat juangnya, Dea menceritakan perjalanan panjang berdirinya Rumah Cokelat Kulanta yang dimulai dari keinginan Pemerintah Kabupaten Berau untuk memiliki rumah produksi cokelat lokal yang dapat mengolah biji kakao Berau.
Melalui Program Sigap Sejahtera dengan pelaku inisiasinya oleh Dea Nurwana Solihin sebagai fasilitator kampung dan Pak Yusuf sebagai Manajer Sigap Sejahtera, Rumah Cokelat Kulanta muncul sebagai salah satu kebanggaan Kabupaten Berau. Berdiri sejak Oktober 2022, Rumah Cokelat Kulanta telah menjadi simbol keberhasilan dalam mengembangkan sektor kakao lokal.
"Awalnya, Program Sigap Sejahtera memberikan bantuan berupa 11 ribu bibit kakao kepada kelompok tani di Kabupaten Berau. Dengan waktu, kerja keras, dan dedikasi, kakao mulai tumbuh dan berproduksi. Tahun 2021 menjadi tonggak penting ketika Program Sigap Sejahtera memberikan pelatihan dalam pengolahan biji kakao menjadi berbagai olahan cokelat," Jelas Dea.
BACA JUGA : Pelabuhan KEK Maloy Sudah Kantongi Izin Operasi dari Pemerintah Pusat
Dea Nurwana Solihin, yang berasal dari Labanan Makarti, menyampaikan bahwa modal awal untuk memulai produksi cokelat diperoleh melalui bantuan Program Sigap Sejahtera. Tempat produksi awalnya menggunakan gedung karang taruna yang dipinjamkan oleh pemerintah Kampung Labanan Makarti.
Namun, dengan semakin berkembangnya Rumah Cokelat Kulanta, mereka kini telah memiliki peralatan mesin berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dinas terkait dan perusahaan yaitu PT Berau Coal.
Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, Rumah Cokelat Kulanta terus bertransformasi menjadi pusat produksi cokelat lokal yang berkualitas. Dalam perjalanannya, Rumah Cokelat Kulanta tidak hanya menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pengembangan potensi daerah lainnya.
Semangat dan dedikasi dari Dea Nurwana Solihin dan timnya membawa harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Berau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: