Laisa Tekankan Dinkes Balikpapan Gencar Tangani Kasus HIV

Laisa Tekankan Dinkes Balikpapan Gencar Tangani Kasus HIV

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Laisa Hamisah.-Adhi/Disway-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM –  Wakil Ketua DPRD Balikpapan Laisa Hamisah menanggapi terjadinya kasus penyebaran HIV di Kota Beriman. Tercata sudah menyentuh angka 317 kasus sepanjang 2023 lalu. 

Menurutnya penyebaran kasus itu harus mendapat penanganan yang lebih serius tahun ini. Salah satunya lebih gencar melakukan promosi kesehatan (promkes).

"Ibarat gunung es, pada kasus ini cukup mengkhawatirkan akan penyebarannya, untuk itu perlu penanganan yang sangat serius agar kasus ini tidak bertambah lagi," ujarnya, Jumat 2 Februari 2024. 

Ia mengaku penderita kasus HIV di Balikpapan merupakan usia produktif. Bahkan juga terdapat remaja yang berusia 25 tahun. Karena itu ia berulang kali menekankan agar lebih gencar lakukan sosialisasi. Termasuk pula screening guna mengetahui apakah masih ada penderita lainnya. 

Selain promosi kesehatan, sambung politisi PKS Balikpapan ini, pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, dapat memberikan edukasi kesehatan tentang bahaya penyakit mematikan itu. 

"Kemudian penyebabnya apa, gejalanya bagaimana. Serta tindaklanjutnya seperti apa, ini yang harus disosialisasikan, termasuk di sekolah-sekolah," kata dia.

"Dari sisi pencegahan dapat sosialisasikan kepada warga akan pentingnya menggunakan pengaman saat berhubungan badan. Akan tetapi yang lebih baiknya hindari pergaulan bebas di luar pernikahan. Karena penyakit ini sangat mematikan, jadi sangat berbahaya apalagi bisa menular," sambungnya.

Lebih lanjut disampaikannya, DPRD Balikpapan juga meminta Dinkes untuk gencar dan aktif melakukan testing HIV. Hal itu untuk menekan pertumbuhan kasus baru sembari melakukan upaya-upaya penanganannya.

Menurutnya, ada beberapa langkah strategis menurut yang dapat dilakukan. Yakni menyasar lokasi -lokasi yang dianggap rawan dijadikan lokalisasi untuk kemudian diberikan alat kontrasepsi. Laisa berharap, dilakukan pencegahan seefektif mungkin. Terlebih ibu-ibu yang dianggap perlu diberikan edukasi mengenai penyakit menular tersebut.

"Sebenarnya yang kasihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga. Yang tidak tahu-menahu mengenai HIV ini, suaminya di luar jajan, kemudian terjangkit HIV dan menularkan kepada Istrinya ini salah satu contoh. Makanya perlu adanya promosi kesehatan," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: