Harga Cabai di Kabupaten Berau Kian Menggigit Jelang Akhir Tahun

Harga Cabai di Kabupaten Berau Kian Menggigit Jelang Akhir Tahun

Harga Cabai di Kabupaten Berau Kian Menggigit Jelang Akhir Tahun-(ist)-

Tanjung Redeb, NOMORSATUKALTIM - Harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru (Nataru), mulai merangkak naik. Salah satunya cabai rawit yang mengalami kenaikan drastis dan makin menggigit di Kabupaten Berau.

 

Pantauan wartawan di Pasar Sanggam Adji Dilayas, Minggu (10/12/2023), harga cabai rawit mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Sebelumnya, dijual Rp 50 ribu per kilogram.

 

Menurut pengakuan Sari, salah seorang pedagang di pasar tersebut, kenaikan sudah terjadi sejak November lalu.

 

“Kenaikan harga cabai ini sudah hampir sebulan. Saya jualnya Rp 120 ribu per kilogram. Ada juga yang jual Rp 150 ribu. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda mau turun ini,” kata Sari.

 

Melonjaknya harga cabai rawit ini, diduga karena peralihan musim dari kemarau ke penghujan, sehingga menyebabkan banyak petani cabai gagal panen. Dan, pasokan dari petani maupun pengepul pun berkurang.

 

“Kami biasa ngambil dari orang juga. Dari mereka bilangnya persediaannya kosong,” ujarnya.

 

Namun, Sari juga tak menampik bahwa momen perayaan hari besar keagamaan selalu diikuti kenaikan harga kebutuhan pokok.

 

“Mendekati hari Natal juga berpengaruh. Karena semakin banyak yang mencari, makin mahal juga harganya,” ujarnya.

 

Tingginya harga cabai, diakuinya berdampak pada sulitnya para pedagang menjual cabai secara eceran. Karena harganya yang sangat mahal.

 

“Kadang kita tidak terima kalau orang mau beli eceran, karena susah baginya,” ujarnya.

 

Salah seorang pembeli, Lily, mengeluhkan kenaikan harga cabai. Apalagi dirinya sebagai pedagang makanan, yang memerlukan pasokan cabai setiap hari. Namun, akibat mahalnya harga cabai, dia pun dilema dengan menu yang akan disajikan.

 

“Kita resah, soalnya saya kan jualan, jadi butuh cabai setiap hari. Jangankan saya yang jualan, sehari-hari saja pasti butuh cabai untuk persediaan di rumah,” ungkapnya.

 

Menurutnya, masyarakat pasti merasa terbebani jika harga bahan pokok yang menjadi kebutuhan primer warga ikut naik. Namun, dia berharap harga cabai segera kembali normal.

 

“Kasihan pedagang. Kita mau dapat untung dari mana kalau harganya mahal terus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: