Pemkot Acuh, Petugas Fardhu Kifayah Curhat ke Dewan

Pemkot Acuh, Petugas Fardhu Kifayah Curhat ke Dewan

Kaharuddin, warga Jl Sepaku RT 01, meminta pemkot memperhatikan petugas fardhu kifayah saat dialog Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh dengan warga Balikpapan Barat. -(Disway/ Adhi)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Ada yang unik dari dialog Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh dengan ratusan warga lingkungan Balikpapan Barat, di Warkop Sappo, Jl Letjend Suprapto, Selasa (14/11/2023) malam.

Umumnya, warga mengeluhkan infrastruktur jalan, drainase, lampu penerangan jalan, sulitnya air bersih, BPJS Kesehatan hingga hal-hal yang sering didengar anggota dewan.

Kali ini, permohonan Kaharuddin terbilang baru dan asing untuk dapat diperjuangkan di legislatif. Warga Jl. Sepaku, RT 01 itu meminta Ketua DPRD Balikpapan peduli dengan nasib petugas Fardhu Kifayah.

Kaharuddin berceloteh, bertugas sebagai pemandi jenazah adalah pekerjaan mulia dan penting dalam lingkungan masyarakat. Namun, meski penting, keahlian itu jarang diminati warga.

Apalagi ditambah, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan acuh terhadap keberadaan petugas Fardhu Kifayah.

Kaharuddin membandingkan pekerjaan itu dengan guru TK, guru ngaji TPA, imam masjid dan kaum masjid yang lebih mendapat perhatian ketimbang petugas Fardhu Kifayah.

"Selama saya menjadi petugas pemandi jenazah, sama sekali tidak ada perhatian dari Pemkot Balikpapan," katanya.

"Sama sekali tidak diperhatikan pemerintah, sementara petugas memandikan jenazah itu penting di masyarakat," sambung dia.

Lewat dialog itu, Kaharuddin meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan Fardhu Kifayah.

Menurutnya, dengan perhatian pemerintah dapat membuat masyarakat yang terkena musibah ikut terbantu.

"Ya, saya tadi menyampaikan langsung usulan ke Ketua DPRD terkait insentif bagi Fardhu Kifayah, khususnya yang memandikan jenazah," kata Kaharuddin.

Lebih jauh, Kaharuddin memaparkan, selama bertugas memandikan jenazah, ia menerima honor dari keluarga korban yang berduka. Tanpa mengetahui apakah keluarga tersebut terbilang mampu atau tidak.

"Memandikan jenazah ini tidak mudah dan tidak banyak orang yang mau melakukannya. Jadi saya hanya minta pemerintah memperhatikan kami," ungkapnya.

"Banyak petugas yang memandikan jenazah di Balikpapan, kalau mereka tidak diperhatikan, kemudian mereka berhenti bertugas, itu bagaimana nantinya," sebut dia.

Mendengar keluhan yang tak biasa itu, Abdulloh langsung menerima usulan soal tersebut.

Insentif petugas Fardhu Kifayah akan dijadikan pembahasan di Parlemen Balikpapan nantinya.

"Saya kan segera bahas ini di DPRD Balikpapan, kemungkinan untuk insentif yang diusulkan akan diusahakan di APBD 2024," ungkap Abdulloh.

"Dari sekian banyak saya menyapa warga Balikpapan dalam kegiatan dialog warga, baru ini saya mendapatkan masukan yang sangat bagus, yakni masalah perhatian pemerintah untuk Fardhu Kifayah yang ada di Balikpapan. Saya akan bahas segera di DPRD Balikpapan," tandas Ketua DPRD Balikpapan ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: