Buaya ‘Riska’ Jadi Perhatian Internasional, Akmal: Harus Segera Ada Solusinya

Buaya ‘Riska’ Jadi Perhatian Internasional, Akmal: Harus Segera Ada Solusinya

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik kala bertemu sejumlah pihak membahas langkah lanjutan untuk penyelamatan Buaya Riska. -(Disway/ Istimewa)-IG Pemprov Kaltim

NOMORSATUKALTIM – Penetapan kawasan konservasi dinilai sebagai solusi tepat menyelamatkan buaya ‘Riska’ yang kini menghuni kandang penangkaran buaya di Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik usai melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, mulai BKSDA, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP Kaltim dan kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Provinsi Kaltim maupun Kota Bontang.

Pekan lalu, Akmal juga sempat mengunjungi ‘Riska’ di penangkatan buaya di Teritip, Balipapan.

"Isu Buaya Riska ini sudah diketahui pemerhati hewan internasional. Jadi, harus segera ada solusinya untuk menjaga keberadaan habitat tersebut," ucap Akmal ketika menerima kunjungan Pengurus Masata Kaltim dan Masata Bontang, di Kantor Gubernur Kaltim, akhir pekan ini.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menilai, buaya ‘Riska’ sudah semestinya mendapat tempat selayaknya habitat buaya di alam bebas.

Akmal menegaskan, Kalimantan Timur memerlukan kawasan Konservasi Buaya sebagai rumah tinggal buaya ‘Riska’ maupun buaya-buaya lainnya.

Karena itu, Pemprov Kaltim meminta Masata Kota Bontang sebagai penggagas penyelamatan Buaya Riska bersama BKSDA Kaltim untuk mencari lokasi strategis untuk kawasan konservasi buaya.

Habitat baru bagi Riska, kata Akmal, semestinya dekat dengan lokasi asalnya.

"Untuk itu, mengawali langkah solusi ini, saya minta Masata Kota Bontang bersama BKSDA Kaltim mencari lokasi untuk lahan Konservasi Buaya Riska. Baru kemudian menyelesaikan proses administrasinya," jelas Akmal.

Karena itu, langkah selanjutnya setelah mengetahui lahan yang akan ditetapkan, maka dilakukan proses administrasi untuk pembentukkan atau operasional lahan Konservasi Buaya Riska.

Syarat-syaratnya, mulai perizinan lahan, analisis lingkungan atau Amdal hingga izin prinsip.

"Prinsipnya, kita tetap tidak ingin terjadi dampak buruk antara manusia dan hewan buas. Karena itu, solusinya melepaskan Buaya Riska ke alam bebas yang tertata dan terjaga," tandasnya.

 

 

 

Buaya Rizka Dievakuasi BKSA

Pada Selasa (3/10/2023), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim mengevakuasi buaya ‘Riska’ dari habitatnya di perairan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur.

Buaya paling terkenal sejagat maya tersebut terpaksa dipindahkan ke Penangkaran Teritip, Balikpapan karena adanya laporan masyarakat sekitar yang mengaku diserang buaya Riska.

Kepala BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto mengatakan pihaknya telah mengevakuasi dua ekor buaya yang ada di Kawasan Guntung, Bontang tersebut. Salah satu di antaranya adalah buaya Riska yang akrab bersama Pak Ambo.

“Kita sudah bergerak cepat lah. Intinya sesuai permintaan masyarakat bahwa sudah ada surat pernyataan semua pihak di Kelurahan Guntung untuk mengevakuasi buaya di situ, termasuk Riska,” katanya kepada wartawan, pada Kamis (5/10/2023).

Ari mengatakan, penangkaran buaya di Teritip dipilih sebagai lokasi relokasi, lantaran pihaknya belum memiliki tempat ideal untuk buaya.

“Kita belum memiliki penangkaran satwa buaya. Dan Teritip merupakan lokasi yang ideal. Mereka (pengelola) sanggup memelihara, memberi makan dan cukup layak untuk dititipkan di sana dulu sambil menunggu lokasi pelepasannya,” tutur Ari.

Ari mengatakan apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Yakni dapat melakukan evakuasi buaya jika mengancam keselamatan nyawa manusia, termasuk bila ada kesepakatan dari warga dan pemerintah setempat.

buaya Riska memang terkenal berkat konten Youtube milik Ambo. Bahkan, banyak wisawatan maupun pesohor Tanah Air yang sengaja datang ke Bontang untuk melihat langsung interaksi Ambo dengan Riska.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: