Investor Pasar Modal Kaltim Naik

Investor Pasar Modal Kaltim Naik

Ilustrasi.--Freepik

NOMORSATUKALTIM – Menurut data Otoritas Jasa Keuangan aka OJK Kaltim, jumlah investor saham yang tercermin dalam nilai Single Investor Identification periode Juli 2023 tercatat sebanyak 81.226 SID. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 22,9% secara tahunan (yoy) dari posisi Juli tahun lalu.

Penyumbang investor saham terbesar periode ini ada di Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara. Masing-masing sebesar 26.746 SID, 24.441 SID, dan 7.578 SID.

Investasi di pasar modal telah terbukti jadi satu pilihan masyarakat Kaltim untuk mengembangkan aset. Peningkatan jumlah investor instrumen pasar modal di Kaltim setiap periodenya telah menjadi buktinya. Selain instrumen saham, instrumen reksadana juga menjadi pilihan investasi bagi masyarakat Etam.

Jumlah investor reksadana Juli 2023 tercatat sebanyak 187.012 SID, atau naik sebesar 26,30% (yoy) dibanding posisi Juli 2022. Penyumbang investor reksadana terbesar ada di Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara. Masing-masing sebesar 53.598 SID, 52.488 SID, dan 25.483 SID.

Kepala OJK Kaltim Made Yoga Sudharma menyatakan nilai transaksi saham di bulan Juli 2023 tercatat sebesar Rp 1,16 triliun. Daerah yang menjadi penggerak nilai transaksi saham di Kaltim ada di tiga kota besar provinsi ini. Yakni, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.

"Nilai transaksi saham menurun namun nilai kepemilikan saham yang semakin besar oleh investor yaitu sebesar Rp 7,12 triliun, tumbuh 77,8% (yoy),” ujarnya dalam keterangan resmi, dinukil Rabu (18/10/2023).

Ia menerangkan, OJK Kaltim terus berupaya melakukan penyuluhan dan publikasi digital  berbagai macam sosialisasi dan edukasi, meliputi kegiatan daring dan luring.

Sampai Juli 2023, OJK Kaltim dan seluruh stakeholder keuangan di Kaltim dan Kaltara telah melakukan edukasi kepada 3.859 peserta.

Bentuk kegiatan yang telah dilakukan, antara lain, training of rrainers, seminar, webinar, workshop, podcast, talkshow radio, publikasi digital dan media sosial.

Made menuturkan kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat, pelaku industri, praktisi, hingga akademisi mengenai ekonomi dan perkembangan keuangan di Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bisnis