Tak Ada Langkah Konkret Rahmad Mas’ud, Warga GPA Bakal Aksi ke Balai Kota

Tak Ada Langkah Konkret Rahmad Mas’ud, Warga GPA Bakal Aksi ke Balai Kota

Nomorsatukaltim.com - Tiga bulan berlalu, banjir masih merendam puluhan rumah warga, di Perumahan Griya Permata Asri atau GPA, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. 

Banjir bahkan pernah mencapai setinggi 2.5 meter, berdampak pada dua rukun tetangga, RT 58 dan RT 52. Akibatnya, puluhan warga terpencar, mengungsi ke rumah sanak saudara, tetangga, mencari kontrakan di tempat lain. Bahkan ada juga yang terpaksa menginap di masjid.

Ketua RT 52, Tatik mengaku permintaan warga sederhana saja. Dari berulang-ulang mengikuti mediasi. Warga minta agar mereka dapat menempati rumahnya kembali. Saluran air yang ditutup developer  dapat kembali dibuka. 

"Harapannya pemerintah itu menjembatani antara dua pengembang ini, agar dibuka aliran air. Entah dibuat gorong-gorong, bozem," kata Tatik, Senin (18/9/2023) malam.

"Semua pertemuan itu, poinnya membuka kembali untuk supaya aliran air ada. Ditagih gak pernah ada," keluhnya.

Sebab, meski telah berbulan-bulan rumah warga terendam banjir belum juga ada tindakan yang memastikan kapan masalah ini terselesaikan.

Padahal, katanya, Walikota Balikpapan pernah mendatangi lokasi banjir. Rahmad Mas'ud meminta agar banjir Perumahan GPA diatasi.

"Pak wali sudah pernah ke sini sebelum Idul Adha lalu, tapi ternyata solusi yang diberikan hanya sementara, banjir tetap tak surut," ungkap Ketua RT 52 itu.

Bosan menunggu, malam tadi, warga berdialog dengan elemen mahasiswa, ormas dan Relawan Peduli Balikpapan serta ormas lain. Menentukan sikap konkret Walikota Balikpapan.

Warga bersama aliansi mahasiswa dan elemen masyarakat berencana akan mendemo Rahmad Mas'ud dalam waktu dekat. 

Meminta ketegasan orang nomor satu Balikpapan itu untuk bersikap konkret. Memanggil dua pengembang yakni Daun Village dan GPA agar dapat membuka jalur penyebab banjir berbulan bulan itu.

"Sekarang banjir sudah dua setengah meter. Total ada 22 KK. Pemerintah itu menjembatani antara dua pengembang ini agar dibukanya aliran air entah dibuat gorong-gorong atau bozem," jelasnya.

Sebagai pengingat, tanggal 20 Juni 2023 lalu, banjir mulai terjadi di perumahan GPA, saat pengembang Daun Village menutup parit  saat land clearing. Warga terdampak sudah melakukan mediasi dengan pihak pengembang.

Tanggal 23 Juni 2023, dilakukan mediasi kedua antara pengembang dihadiri pihak Kelurahan dan Kecamatan. Saat itu, banjir sudah mencapai satu meter. Terjadi kesepakatan untuk membuka jalan keluar air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: