‘Pak Wali Jangan Ngonten Terus, Banyak Warga Bapak Terdzalimi Proyek DAS Ampal’
Nomorsatukaltim.com – Sampai saat ini, proyek andalan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, masih terus memantik kekecewaaan warga. Salah satunya, keluhan yang ditumpahkan Owner Blitz Auto Concept, Alfian.
Ia menumpahkan kegundahannya ihwal proyek ambisius Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, DAS Ampal. Proyek senilai Rp 136 miliar ini, tidak henti mengundah kekesalan warga Balikpapan.
Alfian mengungkap sengkarut proyek DAS Ampal yang digarap PT Fahreza Duta Perkasa. Alfian bilang, proyek ini digarap dengan ngawur. Tidak mau peduli protes warga, tidak peduli kerugian pelaku usaha.
“Tempat usaha saya bahkan dibongkar tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu,” ungkap Alfian, belum lama ini. Saat berada di Jakarta pada Agustus lalu, ia ditelpon karyawannya yang mengabarkan area masuk tempat usahanya dibongkar tiba-tiba.
Alfian kemudian meminta empati Wali Kota Balikpapan. Ia juga meminta adanya kompensasi untuk warga dan pelaku usaha. Tapi saat menuntut hal itu, tiga pihak saling lempar. “Ketiganya lempar-lemparan. Dari PU, Pemkot dan MK. Kan konyol,” ungkapnya.
Alfian merasa bingung proyek yang digadang-gadang sebagai andalam Wali Kota Rahmad Mas’ud tapi hasilnya mengecewakan warga Balikpapan.
“Kami bukan orang politik. Tidak ada kepentingan apapun selain meminta kejelasan proyek dan tanggung jawab Pemkot. Kami minta empati Wali Kota. Kami pembayar pajak dan ikut andil dalam mengurangi pengangguran, ikut dalam perputaran ekonomi Balikpapan. Pak Wali tolong lihat kami,” pintanya.
“Pak Wali, datangilah kami. Jangan pas hanya kampanye saja. Lihat hasil proyeknya, hasilnya gimana, spesifikasinya sesuai gak. Apa gak malu, proyek penanganan banjir tapi nanti malah makin banjir. Jangan bikin konten-konten ke luar negeri, Pak. Banyak warga Bapak terdzalimi atas proyek DAS Ampal ini. Kami minta empatinya, temuilah kami,” ujar Alfian.
Ia meminta adanya komitmen konkret dari Pemerintah Balikpapan. Selama ini sudah cukup dijanjikan berkali-kali. Alfian mengaku beberapa kali menghubungi pihak Dinas PU. Ia heran Pemkot Balikpapan dapat kontraktir dari mana. “Kerjaannya ngawur. Saya sampai geleng-geleng, pas nelpon pak Jen (dinas PU), bilang, ‘ini dapat kontraktor dari mana sih Pak?’ Dua perusahaan BUMN bisa kalah tapi hasilnya begini. Kacau,” sungut Alfian.
Salah satu delegasi mahasiswa Firdaus yang mendampingi Alfian, turut mengamini sengkarut proyek DAS Ampal. Bersama mahasiswa lain, ia juga mengamati hasil kerja proyek ini. Pihaknya berencana akan melakukan audensi dengan Wali Kota Balikpapan.
“Nanti kita bareng-bareng sama warga dan pelaku usaha terdampak melakukan audensi dengan pak wali,” ujar Firdaus. (rap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: