Omset Terus Menurun, Pelaku Usaha dan Warga Akan Geruduk Kantor Walikota Balikpapan

Omset Terus Menurun, Pelaku Usaha dan Warga Akan Geruduk Kantor Walikota Balikpapan

Pelaku usaha juga meminta pemerintah kota bersikap tegas melihat aktivitas proyek DAS Ampal.

"Segera ada keputusan dari dinas PU dan Pemkot pressure percepatan pekerjaan ini. Terutama wilayah warga yang sudah dilubangi, diacak-acak ini segera dirapikan," ujarnya.

"Proyek mau diselesaikan seperti apa, segera. Tidak berlarut-larut, pak wali kota dan kadis PU bisa melihat progres ini jalan apa tidak," tandasnya.

Alfian mengingatkan, jika semakin berlarut-larut, pekerjaan tak maksimal dan dampaknya terus dirasakan warga sekitar dan pemilik usaha.

Tak menutup kemungkinan warga dan pelaku usaha yang terdampak akan mendatangi kantor pemkot Balikpapan.

"Kita akan menuntut, entah itu berdemo. Kita akan datang ke kantor wali kota. Kalau memang pemkot ambil action segera," tegas pemilik Blitz Auto Concept itu.

Selain menjatuhkan dunia usaha pengusaha sekitar proyek, PT Fahreza juga merugikan para warga dengan merusak jalan lingkingan. Salah satunya di Perumahan Wika. Awalnya, kontraktor berjanji akan memperbaiki, tapi berkali-kali janji, berkali-kali pula diingkari.

Ketua RT 15 Perumahan Wika, Gunung Samarinda Baru, Slamet Iman Santoso bahkan menyebut PT Fahreza sebagai pembohong besar. Kesepakatan antara warga RT 15 dan PT Fahreza soal perbaikan infrastruktur yang sudah dirusak itu kembali diingkari.

Tak ada perbaikan sesuai yang dijanjikan, bahkan warga sampai diberi angin surga berkali-kali. Ketua RT 15 yang juga anggota Parlemen Balikpapan itu kesal, apa yang telah disepakati bersama kembali diingkari PT Fahreza. Alhasil, warga lingkungan Perumahan Wika menagih padanya sebagai Ketua RT lingkungan Gunung Samarinda Baru.

Iman mengaku, berulang kali berkomunikasi dengan Project Manager PT Fahreza Arif Wibosono, ihwal janji memperbaiki beberapa titik kerusakan akibat proyek DAS Ampal itu. Sedikitnya, selama sepekan, Iman telah enam kali berkirim pesan Whatsapp kepada Arif Wibosono. Hasilnya nihil, tak mendapat respon. “Arif wakil PT Fahreza pembohong besar, janji palsu tidak bisa dipercaya,” kata Iman Santoso, kemarin. (*)

Reporter: Adhi Suhardi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: