Habib Kiai

Habib Kiai

Wafi terperanjat. Ia minta dikirimi buku yang ditulis Kiai Imad itu. Cukup dalam bentuk PDF. Juga, buku-buku lain yang jadi dasar pemikirannya. Semua dalam bahasa Arab.

Setelah mempelajari PDF itu, Ustad Wafi berpikir. Karya ilmiah harus diuji dalam sebuah perdebatan ilmiah.

”Pendapat itu belum sah kalau belum lewat debat ilmiah,” katanya.
”Apakah Anda sudah kenal Kiai Imad?” tanya saya.

”Belum. Karena itu, tantangan debat saya lewatkan YouTube,” ujarnya.

Ustad Wafi sudah akrab dengan YouTube. Boleh dikata, ia seorang youtuber. Sudah sekitar 200 video yang ia unggah di YouTube. Ada yang dilihat sampai 300.000 orang.

Kini aktivitas YouTube-nya itu terhenti. Dihentikan oleh YouTube. Mungkin karena isinya. Isi YouTube Wafi umumnya soal perdebatan antaragama. Khususnya dengan Kristen dan Yahudi. ”Teman-teman Kristen yang awalnya mengajak debat di YouTube,” ucapnya.

Tantangan debat itu tidak direspons oleh Kiai Imad. Maka, Wafi kirim tantangan kewat surat. Dikirimkan lewat kurir. ”Tantangan saya itu ditolak. Alasannya, tantangan harus datang dari kalangan Alawy. Sedang saya kan orang Madura dari Probolinggo,” ungkapnya.

Keinginan debat Ustad Wafi sudah bulat. Maka, ia usahakan, dalam timnya, ada habib dari kalangan Alawy. Berhasil. Tapi, tetap tidak dilayani.

Akhirnya keluarga Kesultanan Banten turun tangan. Keluarga sultan yang jadi panitia. Tanggal pun ditetapkan. Tiga hari lalu. Ustad Wafi pun berangkat ke Banten. Membawa satu dus besar literatur. Buku-buku tebal. Ternyata tidak ada kepastian apakah Kiai Imad bersedia datang.

Ustad Wafi telanjur di Baten. Ia tidak mau pulang. Ia menunggu di Banten. Ia unggah kecaman lewat YouTube. Termasuk penilaiannya bahwa buku Kiai Imad itu plagiat.

Jagat medsos pun riuh sekali. Saya ikut tegang. Saya ingin perdebatan intelektual berlangsung.

Akhirnya keluarga Sultan Banten mencarikan jalan keluar. Pihak Kiai Imad bisa diwakili. Wafi setuju meski tidak puas. Maka, hari Minggu kemarin perdebatan berlangsung. Sekitar 100 kitab literatur dibuka di pendopo kesultanan lama. Semua berbahasa Arab.

Saya tidak berhasil mencari sumber dari pihak Kiai Imad. Menurut Ustad Wafi, wakil Kiai Imad awalnya lima orang. Tapi, menjelang acara dimulai, yang dua orang mengundurkan diri.

Sedangkan dari pihak Ustad Wafi adalah Habib Anis Al-Atthas, Buya Qurtubi, Gus Rumail Abbas, dan Habib Idrus Al-Mansyur.

Yang jadi moderator debat itu salah seorang tokoh keturunan sultan Banten sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: