Konsumsi Ikan di Berau Lampaui Target Nasional dan Provinsi

Konsumsi Ikan di Berau Lampaui Target Nasional dan Provinsi

Suasana peringatan Hari Ikan Nasional ke-6 tahun 2019 di halaman Kantor Dinas Perikanan Berau, Jalan Mangga II, Rabu (20/11)(ZUHRIE) Hari Ikan Nasional diperingati setiap 21 November, perayaan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein berkualitas tinggi. Bagaimana konsumsi ikan di Kabupaten Berau? M.S ZUHRIE, Tanjung Redeb BUMI Batiwakkal—sebutan Kabupaten Berau--, selain dikenal sebagai daerah pariwisata unggulan di Kalimantan Timur (Kaltim), namun ternyata Berau juga dikenal sebagai sentra perikanan. Tak jarang hasil perikanan nelayan Berau selain untuk memenuhi kebutuhan local, namun juga dikirim ke Provinsi Kalimantan Utara. Periode tahun 2018 jumlah produksi ikan di Berau, mencapai 20.725,15 ton. Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 200 ribu jiwa, tingkat konsumsi ikan masyarakat di kabupaten paling utara Kaltim ini, jauh di atas rata-rata tingkat konsumsi ikan secara nasional, yakni 58,40 kilogram (Kg) per kapita, per tahun. Sementara secara nasional, tingkat konsumsi ikan hanya 50,69 kilogram per kapita, per tahun. Selain itu, angka konsumsi ikan Berau juga lebih tinggi jika dibanding tingkat konsumsi ikan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yakni 48 kilogram per kapita, per tahun. “Memperingati Hari Ikan Nasional, kami adakan peringatan kecil-kecilan, tujuanya untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan. Konsumsi ikan yang tinggi, akan berdampak luas terhadap sektor perikanan, mulai dari pengolahan hingga pemasaran,” kata Sekretaris Dinas Perikanan Berau, Yunda Zuliarsih, Rabu (20/11). Menurutnya, dengan semakin meningkatnya konsumsi ikan, akan memberikan dampak positif kepada para nelayan, yakni tumbuhnya peningkatan kesejahteraan. Di sisi lain, kegemaran makan ikan juga diyakini memberikan manfaat positif bagi masyarakat. “Dengan meningkatkan konsumsi ikan, menurut hasil penelitian, dapat meningkatkan kesehatan, kecerdasan masyarakat. Karena kandungan nutrisi dari ikan berprotein tinggi dan kaya omega3, vitamin serta mineral,” jelas Yunda. Hingga akhir tahun 2019 nanti, Dinas Perikanan Kabupaten Berau menargetkan, jumlah produksi ikan lebih tinggi dari jumlah produksi tahun 2018 yang mencapai 20.725,15 ton. Menurut Yunda, potensi sumber daya ikan di Berau diperkirakan berjumlah 104.915 ton per tahun.Hasil tangkapan didominasi ikan tangkap di laut, yakni sebesar 35.000 ton per tahun. “Sementara dari perairan umum mencapai 8.950 ton per tahun. Sedangkan produksi ikan budidaya tambak 31.275 ton per tahun, budidaya air laut 28.620 ton per tahun, dan budidaya air tawar 1.070 ton per tahun,” urainya. Di Berau, sektor perikanan yang cukup potensial yakni budidaya ikan tambak. Bahkan, sudah ada beberapa kecamatan yang mengembangkan budidaya tambak. Di antaranya Kampung Batumbuk dan Kampung Kasai di Kecamatan Pulau Derawan, Kampung Suaran di Kecamatan Sambaliung, dan Kampung Tabalar Muara di Kecamatan Tabalar. “Sedangkan untuk budidaya perikanan laut, masih fokus di Kecamatan Maratua, Pulau Derawan, dan sejumlah kampung di wilayah Pesisir Selatan Berau,”ujarnya. Namun Yunda menyayangkan, hingga kini, budidaya ikan air tawar yang digeluti masyarakat hanya sebagai usaha sampingan. Sementara untuk budidaya tambak, terkendala dengan biaya operasional yang cukup besar. Terutama untuk pengadaan bibit ikan. “Itu masih jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, agar budidaya air tawar dapat terus tumbuh,” tandasnya.(*/zuh/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: