Pendistribusian BBM Disoal

Pendistribusian BBM Disoal

DPRD Berau sidak di sejumlah SPBU hingga Jobber Berau, Rabu (20/11).(FERY SETIAWAN) TANJUNG REDEB, DISWAY – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani bersama anggota Komisi II, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di enam SPBU hingga ke Pertamina Jobber Berau, terkait stok BBM, Rabu (20/11). Ketua DPRD Berau, Madri Pani menuturkan, sidak ini bertujuan untuk memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bumi Batiwakkal terpenuhi. Dia mempertanyakan soal kurangnya pasokan BBM di SPBU yang kerap mengakibatkan terjadinya antrean panjang, termasuk mempertanyakan jumlah kuota BBM yang didistribusikan untuk wilayah Berau. “Kami melakukan sidak ini untuk mengetahui sumber masalahnya ada di mana,” katanya kepada DiswayBerau. Apalagi, kata Madri, Pertamina belum bisa memberikan solusi terbaik terkait kebutuhan BBM di Berau. Sehingga, masyarakat menilai persoalan BBM yang terjadi, karena kesalahan SPBU dan penegak hukum. “Kalau dilihat, yang menjadi kambing hitam itu SPBU dan penegak hukum. Sering saja terdengar kalimat, polisi kurang tegas menindak penimbun BBM, hingga SPBU jual BBM ke perusahaan. Nah itu yang harus clear, apakah memang itu permainan atau kesalahan dari Pertamina?” ujarnya. Dalam kunjungannya ke beberapa SPBU di Berau, pihaknya mengumpulkan data realisasi penerimaan BBM dari Jobber Berau. Dan permasalahannya, diduga berasal dari tidak konsistennya pihak penyedia terhadap pendistribusian BBM di Bumi Batiwakkal. “Jadi informasi yang kami terima itu, Pertamina seharusnya memberikan 10 Kilo Liter (KL) per hari untuk premium tapi nyatanya itu tidak dipenuhi oleh pihak Pertamina,”ungkapnya. Madri menganggap, Pertamina belum serius dalam mengevaluasi dan mengkaji permasalahan yang terjadi di Bumi Batiwakkal. Menurutnya, persoalan yang ada, bisa jadi adalah strategi dari Pertamina untuk mendapatkan peningkatan jumlah subsidi sebesar 9 persen di waktu yang akan datang. “Saya rasa memang yang bermasalah Pertamina, hal itu terjadi mungkin karena mereka ingin mendapatkan penambahan kuota subsidi pada anggaran tahun 2020,” tuturnya. Saat sidak di Jobber, Madri bersama anggota DPRD, diterima oleh Mantan Pengawas Pertamina Jobber Berau, Ramlan. Ketika ditanya soal distribusi, Ramlan mengaku, pendistribusian BBM terutama premium rutin dilakukan. Pendistribusian BBM jenis premium mencapai 10 KL per harinya, untuk seluruh SPBU di Kabupaten Berau. Hal tersebut sudah berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan. “10 KL itu memang sudah berdasarkan data yang disiapkan,” katanya. Dikatakannya, kuota pendistribusian BBM (premium) ke SPBU tersebut telah diatur oleh Pertamina, sehingga pihaknya tidak bisa mengambil keputusan untuk dilakukan penambahan kuota premium. “Pemegang kebijakan itu Pertamina, kami tidak bisa menambah kuota premium di SPBU seenaknya saja,” terangnya. Lanjutnya, mengaku memang terkendala dengan kurangnya tangki penampungan BBM dan sedang dalam pengerjaan untuk ditambahkan beberapa unit lagi. Disebutkannya, armada yang dimiliki Jobber Berau lebih dari cukup untuk mensuplai pasokan BBM di Kabupaten Berau. Dia mengatakan, memiliki dua kapal reguler yang membawa pasokan BBM ke Bumi Batiwakkal. Diakui Ramlan, stok BBM yang ada di Jobber Berau sangat mencukupi untuk dilakukan pendistribusian selama ini. Dua kapal mengangkut 5.000 KL BBM hanya saja belum dilakukan pembongkaran. Pihaknya, mengaku tidak mengetahui telah terjadi gejolak yang menyangkut tidak adanya BBM beberapa waktu lalu. Diutarakannya, bahwa pihaknya tidak ada hubungan secara langsung dengan masyarakat terkait BBM tersebut. “Kami hanya berurusan dengan lembaga penyalur dalam hal ini ya SPBU,”jelasnya. Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Berau, Sujarwo Arif Widodo meminta pihak Jobber Berau memberikan data terkait pemasukan dan penyaluran BBM yang ada. Hal tersebut dilakukan, karena pihaknya merasa tidak puas dengan penyampaian dari Jobber Berau, yang selalu berbicara berdasarkan data. “Mereka selalu berbicara berdasarkan data, sedangkan data yang mereka miliki itu tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan,”katanya. Sujarwo juga meminta kepada Jobber Berau untuk berkomitmen terhadap pendistribusian BBM premium yang mengatakan 10 KL dalam satu hari untuk setiap SPBU. “Dalam permintaan tersebut, pihak Jobber Berau tidak berani memberikan komitmen terkait pendistribusian 10 KL per hari untuk SPBU di wilayah Berau,”ungkapnya. Sujarwo menegaskan, agar Jobber Berau memprioritaskan kebutuhan BBM masyarakat Berau. Mengingat kantor Jobber Berau berada di wilayah Bumi Batiwakkal.“Kalau stok selalu dikirim ke Kaltara, lebih baik tidak usah mendirikan bangunan di sini. Silakan mendirikan bangunan di Bulungan saja,”tegasnya. Lanjutnya, akan melakukan pembahasan ini lebih lanjut ke pihak Pertamina Balikpapan. Sementara itu, Pengawas Jobber Berau Definitif, Hadi Sutrisno enggan memberikan komentar.(*/fst/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: