SMP Satu Atap Masuk Teluk Sumbang

SMP Satu Atap Masuk Teluk Sumbang

Bupati Berau Muharram saat meresmikan SMP Satu Atap di Teluk Sumbang, beberapa waktu lalu.(FERY SETIAWAN) TANJUNG REDEB, DISWAY - Tidak ada Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengakibatkan tingginya angka putus sekolah di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Bidukbiduk. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau pun mengatasinya, dengan mengadakan SMP Satu Atap. Camat Bidukbiduk, Syafri mengatakan, ini merupakan tindak lanjut dari hasil musrenbang yang dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan. Hal tersebut dilakukannya mengingat cukup tingginya angka putus sekolah untuk kawasan Teluk Sumbang. Keberadaan sekolah tersebut, diharapkan akan mengurangi angka putus sekolah di kampung. Disebutkannya, alasan yang paling banyak diutarakan oleh warga kampung adalah akses jalan yang cukup jauh. "Dari Teluk Sumbang ke Bidukbiduk, itu waktu tempuhnya bisa sampai setengah jam,"ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan, Murjani menyampaikan, keberadaan sekolah ini merupakan bagian dalam program wajib belajar sembilan tahun. Hal ini pun untuk menghapuskan angka putus sekolah di setiap kampung. Khususnya daerah-daerah yang tidak memiliki sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Kami berikan kesempatan pendidikan kepada masyarakat perdesaan untuk menempuh pendidikan," jelasnya. Dalam program SMP satu atap ini, ada keuntungan yang diperoleh seperti anggaran lebih murah, terjangkau dan bisa memenuhi kebutuhan di kampung. Proses pembelajaran SMP satu atap ini akan dimulai pada tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa yang telah terdaftar saat ini yaitu 13 dan guru sebanyak 6. "Kami sudah anggarkan untuk keperluan proses belajar mengajar nantinya. Kami berharap sekolah ini dapat memberikan pendidikan kepada anak kita," jelasnya. Sementara Kepala Kampung Teluk Sumbang, Abdul Karim memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang telah menginisiasi program SMP satu atap ini. Karena selama ini disampaikan banyak anak-anak di sana yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan lagi. Dengan adanya sekolah ini ia pun mengimbau kepada masyarakat yang anaknya tidak melanjutkan pendidikan untuk bisa masuk ke SMP ini. "Kalau selama ini mau melanjutkan pendidikan cukup jauh ke kecamatan. Padahal di sini banyak yang kurang mampu. Jadi biaya cukup besar kalau mau melanjutkan pendidikan. Semoga sekolah ini menjadi solusi terbaik buat anak kita di sini," tegasnya. Bupati Muharram juga menyampaikan, sekolah ini merupakan bagian dalam pemerataan pendidikan di Bumi Batiwakkal. Sehingga program wajib belajar sembilan tahun bisa dinikmati oleh seluruh anak-anak di Berau. "Ini menjadi kewajiban pemerintah dalam menuntaskan pendidikan wajib belajar sembilan tahun. Dan tidak ada lagi yang sekolah hanya sampai bangku SD tapi lebih tinggi lagi," imbuhnya. Sekolah ini disampaikan, menjadi bekal dalam percepatan pembangunan SMP permanen. Sekaligus pemenuhan fasilitas untuk mempersiapkan pendidikan yang lebih baik. Karena menurutnya, pemerataan sumber daya manusia menjadi hal yang harus dipenuhi saat ini. Sehingga anak-anak siap untuk bersaing dalam dunia kerja yang semakin beragam. "Dari mereka ini juga bakal lahir seorang pemimpin di masa yang akan datang," tuturnya. (*/fst/APP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: