Balikpapan Siap Realisasikan Penghijauan untuk Kedaulatan Pangan

Balikpapan Siap Realisasikan Penghijauan untuk Kedaulatan Pangan

Nomorsatukaltim.com - Balikpapan akan melakukan penghijauan sebagai dorongan kedaulatan pangan yang mengacu Peraturan Gubernur nomor 27 Tahun 2021. Peraturan Gubernur itu perihal pelaksanaan program prioritas tanggung jawab sosial dan lingkungan serta program kemitraan bina lingkungan di Provinsi Kalimantan Timur. Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan, akan menggelar rapat terkait program prioritas penghijauan yang nantinya direalisasikan di lahan yang tidak difungsikan dengan baik. Kepala DP3 Balikpapan, Sri Wahjuningsih mengatakan lahan mati tersebut nantinya digunakan sebagai tempat penanaman pohon buah dan holtikutural. Tujuannya mengurangi emisi gas karbon atau efek rumah kaca serta mendorong kedaulatan pangan Kalimantan Timur. "Khususnya Balikpapan, kami berkolaborasi dengan Badan Pangan Penhijauan Provinsi Kaltim," ucap Sri Wahjuningsih, Jumat, (10/3/2023). Ia menjelaskan saat ini pihaknya telah melakukan pemetaan dan analisis lahan yang akan digunakan sebagai penghijauan. Senada dengan Badan Pengelola Pangan Provinsi Kaltim, Henny Herdianto. Ia menjelaskan bahwa target dari program penghijauan yang menjadi prioritas gubernur yaitu menumbuh kembangkan cadangan pangan yang berkelanjutan selain mengurangi emisi carbon. Dari program penghijauan tersebut, juga tumbuh harapan Kaltim maupun Balikpapan khususnya yang akan menjadi gerbang utama Ibu Kota Negara. “Mudahan kita tidak lagi kebergantungan penuh terhadap buah-buahan impor dari luar daerah, tetapi dapat menghadirkan langsung. Jangan sampai menjadi penonton penyuplai pangan dari luar," harapnya. Program CSR perusahaan industri yang tersebar di Balikpapan menjadi salah satu sasaran yang diharapkan mampu membantu anggaran dan pengelolaan lahan. Untuk nantinya dijadikan sebagai lokasi penghijauan. "Selama mereka eksplorasi sumber daya Kaltim, tentu harus mampu mendukung program penghijauan di Kaltim untuk mengurangi emisi karbon dan ketahanan pangan berkelanjutan," tuturnya. Selain penghijauan, selama ini Balikpapan berkomitmen untuk mengembangkan pertanian perkotaan.  Terlebih di tengah minimnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan menjadi satu alasan sulitnya Balikpapan mewujudkan ketahanan pangan mandiri. Kondisi itu memaksa DP3 Balikpapan melakukan pelbagai terobosan dengan menggencarkan pertanian perkotaan sebagai alternatif solusi pemenuhan dukungan pangan bagi warga Balikpapan. Pertanian perkotaan atau urban farming adalah wujud pertanian dalam kota dengan memanfaatkan lahan terbuka di lingkungan sekitar masyarakat. Kepala Bidang Pangan dan Pertanian DP3 Balikpapan, Dharmawaty mengatakan pertanian perkotaan menjadi solusi yang tepat di tengah minimnya lahan pertanian di kota ini. Apalagi, ia mengungkapkan, saat ini alih fungsi lahan semakin marak yang membuat sulitnya kota ini mewujudkan ketahanan pangan mandiri. “Mau tak mau Balikpapan semakin mendekati IKN semakin banyak alih fungsi lahan. Biasanya hamparan holtikultural masih banyak, atau masih ada puluhan hektare, namun saat ini data statistiknya semakin menurun yang membuat kami harus menggencarkan pertanian dalam kota,” jelasnya. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: