Peningkatan Penduduk Mesti Dibarengi Ketahanan Pangan
Nomorsatukaltim.com - Peningkatan penduduk di Kota Balikpapan semakin pesat, hal tersebut mulai dirasakan dalam kurun waktu setahun terakhir. Pesatnya peningkatan penduduk harus dibarengi pondasi perekonomian yang semakin kuat dan berkembang. Salah satunya sektor ketahanan pangan. Hal itu diingatkan Anggota Parlemen Balikpapan, Ardiansyah, Jumat (10/3/2023). Ia mengatakan tidak dapat dipungkiri kota yang menjadi pintu gerbang Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara, harus siap dengan ledakan penduduk dalam jumlah besar. Wakil Komisi IV ini menegaskan, hal itu perlu diimbangi dengan kesiapan terutama persediaan ketahanan pangan yang menjadi pondasi perekonomian dan kehidupan masyarakat. "Pondasi ketahanan pangan harus ditingkatkan, sesuai penambahan jumlah penduduk yang semakin besar. Jangan sampai terjadi ketidaksesuaian jumlah penduduk dan perekonomian," ucapnya. Menurut data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Balikpapan, kota ini telah mengalami peningkatan penduduk sekitar 6.000 jiwa. Dari sebelumnya sebesar 704.110 jiwa, saat ini meningkat hingga 710.000 jiwa. Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini juga menghimbau agar lebih diperhatikan terkait pendampingan pemenuhan ketahanan pangan. Termasuk perlunya merancang program yang bersifat produktif dan anggaran yang bisa membantu para pelaku usaha ketahanan pangan. "Selama ini saya lihat di wilayah Timur dan Utara yang secara geografis termasuk dataran tinggi itu kan bagus jika dimanfaatkan betul dengan sektor pertanian dan peternakan. Namun menurut saya support ke arah sana masih kurang," ingat Ardyansah. Sebelumnya Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, menyampaikan kondisi saat ini isu ketahanan pangan patut menjadi perhatian bersama. Ia menyarankan kondisi itu menuntut jajarannya untuk bekerja lebih terarah. Fokus mengawal pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Menurutnya pembangunan pertanian dalam arti luas memberi kontribusi krusial menjaga stabilitas daerah. Penyediaan pangan dari sub sektor tanaman pangan dan hortikultura juga memegang peranan sangat strategis dalam pemenuhan hak hidup manusia, utamanya pangan pokok. Isran menilai pangan adalah hidup mati suatu bangsa. “Karenanya ketahanan pangan harus berada di tingkat rumah tangga,” tegasnya. Kaltim dorong pertanian berbasis industri. (IG Pemprov) Mengacu Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, telah mengamanatkan pentingnya perwujudan ketahanan pangan berbasis sumber daya dan kearifan lokal. Perwujudan kemandirian pangan bukan saja strategis bagi pembangunan ekonomi, namun mendorong pula percepatan pembangunan di pelbagai aspek. Dari aspek sosial, politik, budaya, perthanan negara sampai lingkungan hidup. “Kaltim menetapkan transformasi ekonomi untuk beralih dari ekonomi berbasis sumber daya alam yang tak terbarukan menjadi terbarukan, termasuk pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan berbagai peningkatan produktivitas serta penurunan emisi,” ujarnya. (*/Adv) Reporter: Muhammad Taufik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: