Deputi NFA Minta Tingkatkan Kualitas Pangan

Deputi NFA Minta Tingkatkan Kualitas Pangan

Nomorsatukaltim.com - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) meminta seluruh pihak meningkatkan kualitas pangan. Hal ini disampaikan Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Andriko Noto Susanto.

Ia menyampaikan meski berdasarkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2022 mencapai 92,9, meningkat 5,7 poin dari tahun 2021 sebesar 87,2 (dengan AKE 2.100 kkal kap hari), Andriko meminta agar semua pihak terus meningkatkan kualitas konsumsi pangan.

“Berdasarkan PPH kita masih kelebihan karbohidrat, minyak, dan lemak. Tapi kita masih kekurangan sayur dan buah, kacang-kacangan, dan umbi-umbian," jelas Andriko, melalui siaran pers, dikutip Selasa (21/2/2023). Ia menambahkan peran pangan hewani, kacang-kacangan, terutama sayur dan buah sangatpenting dalam menentukan perbaikan kualitas konsumsi pangan masyarakat Indonesia.

Pihaknya juga mendukung sepenuhnya upaya pelbagai pihak dalam menghadirkan kuliner nusantara yang memenuhi kaidah beragam, bergizi seimbang, dan aman.

“Kita mendorong kuliner nusantara diperkaya protein hewani, diragamkan sumber karbohidratnya, dinaikkan konsumsi sayur dan buahnya," ujar Andriko.

"Termasuk kacang-kacangannya, dan umbi-umbiannya, berbasis sumber daya pangan lokal menjadi satu inovasi yang di Badan Pangan Nasional kita sebut dengan B2SA, atau Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman," imbuhnya.

Meskipun berdasarkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2022 mencapai 92,9, meningkat 5,7 poin dari tahun 2021 sebesar 87,2 (dengan AKE 2.100 kkal kap hari), Andriko meminta agar semua pihak terus meningkatkan kualitas konsumsi pangan.

Ia juga mengapresiasi Mother Chef Academy yang memberikan pelatihan gastronomi kepada ibu-ibu secara gratis dan melahirkan pelaku usaha baru di dunia masak memasak.

“Transformasi sistem pangan baru berbasis demand driven, berangkat dari hilir, kemudian kita bawa ke hulu. Kita mengapresiasi bagaimana gastronomi ini membranding pangan kita dan menjadi kebanggaan, dan memenuhi kaidah B2SA, serta disukai oleh generasi muda kita,” papar Andriko.

“Hal ini tidak bisa dilakukan tanpa sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Seperti yang seringkali diungkapkan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, membangun ketahanan pangan tidak bisa dilakukan satu dua institusi saja, atau hanya pemerintah saja, melainkan membutuhkan kolaborasi dari semua stakeholder,” paparnya. (*)

Sumber: NFA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: