Tekan Stunting, PPU Gencarkan Program Gemar Makan Ikan

Tekan Stunting, PPU Gencarkan Program Gemar Makan Ikan

Nomorsatukaltim.com - Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mulai menggencarkan sosialisasi gemar makan ikan. Terutama kepada kader posyandu dan PKK.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto, menerangkan  tujuan menggelorakan semangat memasyarakatkan makan ikan untuk menekan angka stunting, yang disebabkan kurang asupan gizi.

Andi mengingatkan, ikan termasuk sumber protein hewani terbaik. Masyarakat yang rutin makan ikan dapat mencegah kasus kekerdilan anak di Kabupaten PPU.

"Ikan adalah konsumsi terbaik yang dapat cegah permasalahan stunting," terang Andi.

Apalagi sejauh ini poduksi ikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, cukup besar.

Ia merinci, untuk ikan tangkap nelayan berkisar 7.000 ton per tahun dan ikan budi daya air tawar sekitar 14 ribu ton per tahun.

Karena itu Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, terus mengupayakan ikan bisa menjadi makanan utama masyarakat.

"Kami ingin ikan jadi santapan utama masyarakat," ujarnya.

Ia mengharapkan masyarakat bisa mengolah ikan menjadi pelbagai jenis makanan sebagai upaya memasyarakatkan gemar makan ikan.

"Para ibu bisa mengolah ikan jadi pelbagai jenis makanan agar menarik bagi anak-anak dan keluarga untuk makan ikan," tuturnya.

Pencegahan stunting turut digencarkan Pemerintah Balikpapan. Namun cara yang ditempuh Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Minyak, melalui pertanian dalam kota.

Kepala Bidang Pertanian dan Pangan DP3 Balikpapan, Dharmawaty menjelaskan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi yang menyebabkan tinggi badan dibawah standar atau biasa disebut stunting, bisa dilakukan melalui pertanian dalam kota.

“Kita bisa memanfaatkan pekarangan yang biasa dikenal dengan urban farming,” ujarnya Jumat. Dharmawaty menjelaskan bahwa fenomena stunting, kerap terjadi di pelbagai daerah berkembang.

Hal itu, lanjutnya, karena terdapat konsumsi gizi yang tidak seimbang pada anak. Namun gangguan tersebut dapat dicegah melalui urban farming. (*/Ant)

Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: