Urban Farming Balikpapan Terapkan Teknologi Hidroponik Vertikal

Urban Farming Balikpapan Terapkan Teknologi Hidroponik Vertikal

Nomorsatukaltim.com - Pertanian dalam kota, yang dikenal urban farming mulai digencarkan di Balikpapan. Salah satunya, seperti di Kecamatan Balikpapan Tengah. Urban farming di sana menerapkan teknologi hidroponik vertikal sebagai langkah kolaborasi kemajuan zaman yang semakin berkembang.

Hidroponik vertikal digunakan pada sistem bertanam yang menggunakan material pengganti tanah, seperti spons atau kapas sebagai media. Dengan teknologi ini, dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman,  mengurangi penggunaan air, ruang, dan pestisida.

Sekertaris Kecamatan Balikpapan Tengah, Umar Adi, menjelaskan salah satu pemicu pengembangan teknologi di wilayahnya, melihat tipologi masyarakat perkotaan dengan kemauan yang instan.

Fenomena ini menimbulkan konsekuensi penggunaan teknologi yang massif, termasuk di sektor pertanian dalam kota.

"Tipologi masyarakat perkotaan kan maunya instan dengan berbelanja. Namun bukan suatu yang mustahil melatih warga dari lingkup mikro, melalui pekarangan rumah, kita manfaatkan pertanian dalam kota menggunakan teknologi hidroponik vertikal," paparnya, Senin (6/2/2023).

Pria yang karib disapa Adi memaparkan, teknologi tersebut digagas guna membiasakan diri terhadap revolusi industri 4.0.

Pihaknya berkolaborasi dengan kelompok wanita tani di sejumlah kelurahan yang tersebar di Kecamatan Balikpapan Tengah.

Adi menjelaskan teknologi hidroponik vertikal dirancang menggunakan sistem otomasi memanfaatkan daya listrik yang diatur dengan waktu yang telah diterapkan.

Ke depan, sambung Adi, pihaknya akan mengembangkan penggunaam daya sel surya yang lebih menghemat energi.

Ia berharap dukungan seluruh pihak agar urban farming di Balikpapan Tengah bisa menjadi gaya hidup baru. Seperti yang pernah disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor. Ketahanan pangan menjadi perhatian khusus yang perlu dikembangkan.

Isran menilai, pangan adalah hidup mati suatu bangsa. “Karenanya ketahanan pangan harus berada di tingkat rumah tangga,” pesannya.

Sebelumnya Kementerian Pertanian juga mulai menggencarkan peningkatan produksi pangan dalam negeri dengan strategi yang lebih maju dan berkembang. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap krisis pangan global.

Modernisasi teknologi sesuai dRevolusi Industri 4.0 berkembang sangat pesat termasuk dalam bidang pertanian. Pengembangan pertanian modern saat ini lebih lanjut menuju kepada model pertanian cerdas atau yang kerap disebut smart farming.

Kemajuan dan pemanfaatan teknologi di sektor pertanian sesuai dalam konteks amanat Perpres 18/2020 tentang RPJMN Tahun 2020 sampai 2024. (*)

Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: